SOLOPOS.COM - Warga mengantre membeli Premium menggunakan jeriken di SPBU Kota Kediri, Rabu (6/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

Harga BBM yang diturunkan pemerintah membuat permintaan pasar di Jatim meningkat dan memicu kelangkaan BBM. Hiswana Migas pun mendesak pembatasan pembelian BBM dengan jeriken.

Madiunpos.com, KEDIRI — Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kediri meminta para pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) dengan jeriken dan lebih mengutamakan warga yang antre dengan kendaraan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami minta agar diutamakan warga yang beli langsung ketimbang yang dengan jeriken. Ini agar tidak terlalu terjadi penumpukan antrean,” pinta hasanudin selaku pejabat Bagian Hubungan Masyarakat Hiswana Migas Kediri, Kamis (7/1/2016).

Ia mengatakan adanya antrean yang panjang di SPBU tidak terlepas dari telatnya pengiriman yang dilakukan oleh Pertamina. Selama ini, untuk pengiriman dilakukan lewat Surabaya, dan terjadi penumpukan permintaan, sehingga belum bisa terlayani semua.

Ia sudah meminta kepada Pertamina agar proses pengiriman bisa dilakukan lewat daerah terdekat seperti Madiun dan Malang. Dengan itu, permintaan bahan bakar di Kediri lebih cepat terpenuhi. “Kami sudah koordinasi dengan Pertamina agar pengiriman bisa dilakukan lewat Madiun dan Malang, dan dari informasi pengiriman itu sudah dilakukan,” ujarnya.

Antre Panjang
Menyusul penurunan harga BBM oleh pemerintah, permintaan pasar di Jatim atas NNM meningkat dan memicu kelangkaan BBM di sejumlah daerah. Sejauh ini, sejumlah SPBU di Kota Kediri masih banyak yang tutup akibat kehabisan stok. Seperti terlihat di SPBU Jl. Mayor Bismo Kota Kediri. Di lokasi ini, tulisan “Bahan bakar habis,” masih terpampang.

Sedangkan, SPBU yang masih ada stok diburu oleh pembeli. Mereka antre lama demi mendapatkan bahan bakar. Mereka antre dengan kendaraan baik roda dua ataupun roda empat. Seperti di SPBU Jl. Joyoboyo, Kota Kediri. Pembeli di SPBU yang telah mendapatkan kiriman bahan bakar dari Pertamina ini harus antre panjang. Sebelumnya, pengelola memasang tulisan “Bahan bakar habis,” bahkan menutup rapat pintu menuju SPBU, sebab stok kosong.

Stok Lama
Di SPBU Pesantren, Kota Kediri, antrean juga panjang. Bahkan, warga juga membawa jeriken. Bahkan, Hiswana sempat meminta agar pengelola lebih melayani pembelian langsung, ketimbang warga yang membawa jerigen.

Sejumlah pengelola mengatakan sebelum order ke Pertamina, memang menunggu kepastian harga dari pemerintah. Mereka hanya mengandalkan stok lama, padahal biasanya stok hanya cukup untuk sehari atau dua hari.

“Kebanyakan DO setelah ada kepastian turunnya harga. Ini yang Pertamax masih dengan harga pembelian sebelum turun, jadi ini rugi,” kata pengawas di SPBU tersebut Irwan Ardinata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya