SOLOPOS.COM - Ilustrasi komoditas perdagangan cabai rawit (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Hama tanaman cabai di Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) belum diketahui jenisnya.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Sejumlah petani cabai di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) kewalahan menghadapi serangan hama tanaman yang semakin beragam dan kebal terhadap obat kimia pembasmi jamur maupun serangga pengganggu tanaman.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Petani cabai di Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Mukhlisin, mengatakan serangan serangga dan jamur sebenarnya mudah diatasi dengan menyemprotkan campuran obat kimia jenis insektisida serta fungisida. Namun, lanjut dia, petani cabai masih kewalahan mengatasi hama tanaman cabai yang hingga kini belum diketahui jenisnya.

“Ada jenis hama lain yang kami tidak tahu cara mengatasinya,” kata Mukhlisin seperti diberitakan Kantor Berita Antara, Selasa (18/8/2015).

Mukhlisin menjelaskan ciri-ciri tanaman yang diserang hama misterius, yakni biasanya diawali dengan pucuk daun yang mengkerut. Kerusakan tanaman cabai yang terkena serangan hama misterius itu, lanjut dia, terus menyebar ke tanaman cabai lain dalam waktu cukup singkat, yakni beberapa hari saja.

Petani cabai lain di Kecamatan Kauman, Tulungagung, Sugeng, mengatakan sudah beberapa kali petani cabai mecoba melakukan pembasmian dengan menyemprotkan cairan insektisida dan fungisida ke tanaman yang terkena serangan hama misterius, namun hasilnya selalu gagal atau sia-sia.

“Satu-satunya cara adalah dengan mematikan tanaman yang terkena serangan atau melokalisirnya agar tidak menyebar ke tanaman lain,” kata Sugeng.

Sugeng mengatakan tanaman cabai yang sudah terkena serangan hama tanaman misterius dipastikan tumbuh kerdil dan tidak menghasilkan buah yang optimal. Menurut dia, petani sementara waktu hanya bisa mengantisipasi risiko gagal panen akibat serangan hama misterius dengan rutin melakukan penyemprotan minimal dua hari sekali.

Sementara itu, diberitakan Okezone.com, Rabu (12/8/2015), harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sampang, Madura, Jatim, mengalami kenaikan yang sangat fantastis. Kenaikan harga cabai rawit mencapai dua kali lipat atau 100%. Harga cabai rawit sebelunya dipatok Rp30.000 per kilogram (kg), namun berubah menjadi Rp60 ribu per kg.

Belum diketahui kepastian penyebab naiknya harga cabai rawit, yang salah satunya bisa karena gangguan hama tanaman. Namun, diperkirakan karena hasil panen yang kurang bagus di kalangan petani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya