Jatim
Kamis, 7 September 2023 - 17:05 WIB

Gunung Bromo Kebakaran Lagi, Diduga Pengunjung Nyalakan Flare untuk Prewedding

Abdul Jalil  /  Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Gunung Bromo terbakar gara-gara flare prewedding pengunjung. (Istimewa)

Solopos.com, MALANG — Kawasan wisata Gunung Bromo kini ditutup kembali karena kebakaran yang terjadi di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Telletubies. Diduga kebakaran ini disebabkan oleh pengunjung yang menyalakan flare atau suar yang digunakan oleh pasangan yang sedang melakukan sesi foto prewedding.

Kabar terjadinya kebakaran di kawasan Bromo ini pun viral di media sosial. Dua video yang merekam terjadinya kebakaran di kawasan Bukit Telletubies ramai diperbincangkan di Twitter.

Advertisement

Dalam video itu terlihat lima orang yang terdiri dari empat orang pria dan satu orang perempuan. Terlihat mereka sedang membereskan perlengkapan fotografi. Sedangkan di dekat mereka membara api yang membakar area savana di kawasan itu.

Area Savana Bromo terbakar sore ini akibat ‘kreativitas’ mereka. Diperkirakan dampaknya akan semakin besar. Kalo ada yg kenal fotografer dan klien dalam video, tolong mention disini. Banyak yg mau silaturahmi..,” tulis akun @anomharya dalam keterangan dua video tersebut.

Advertisement

Area Savana Bromo terbakar sore ini akibat ‘kreativitas’ mereka. Diperkirakan dampaknya akan semakin besar. Kalo ada yg kenal fotografer dan klien dalam video, tolong mention disini. Banyak yg mau silaturahmi..,” tulis akun @anomharya dalam keterangan dua video tersebut.

Peristiwa kebakaran ini telah ditangani pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS). Saat ini pihaknya menutup total aktivitas wisata dari semua pintu masuk menuju kawasan Gunung Bromo akibat kebakaran yang terjadi di Bukit Telletubies.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (7/9/2023), mengatakan penutupan tersebut dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan keamanan oengunjung akibat kebakaran yang terjadi pada 6 September 2023.

Advertisement

Septi menjelaskan penutupan akses wisata ke kawasan taman nasional akibat kebakaran hutan dan lahan di area savana kaldera Tengger tersebut dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Dalam kurun waktu sepekan terakhir, BB TNBTS telah beberapa kali menutup sejumlah akses wisata akibat kebakaran hutan dan lahan.

Pada saat itu, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan taman nasional termasuk pada area Perum Perhutani yang berdekatan dengan TNBTS sudah tertangani dan kemudian akses bagi wisatawan tersebut kembali dibuka. Namun, pada 6 September 2023 kembali terjadi kebakaran hutan dan lahan.

“Akibat kebakaran yang terjadi di savana kaldera Tengger, penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan,” ujarnya.

Advertisement

Ia menambahkan, bagi pengunjung yang telah melakukan pembelian karcis melalui booking online, dapat mengajukan penjadwalan ulang saat wisata Gunung Bromo kembali dibuka. Terkait dengan tata cara penjadwalan ulang, akan diinformasikan lebih lanjut oleh Balai Besar TNBTS.

“Pengunjung bisa melakukan reschedule saat wisata Gunung Bromo kembali dibuka,” ujarnya.

Sebagai informasi, akses wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk yakni mulai dari Probolinggo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, dan dari Pasuruan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.

Advertisement

Kemudian, dari Kabupaten Lumajang, serta pada pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penutupan akses wisata tersebut dikeluarkan BB TNBTS melalui Pengumuman nomor PG.08/T.8/BIDTEK/9/2023.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif