Jatim
Selasa, 6 April 2021 - 09:05 WIB

Gubernur Jatim Minta Pemerintah Permudah Akses Permodalan bagi Pengusaha Penggilingan Padi

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat mengunjungi penggilingan padi UD. Martindo Rice di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Senin (5/4/2021) petang. (Solopos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta pemerintah pusat memberi kemudahan bagi pengusaha penggilingan padi mengakses program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini supaya mereka bisa mendapatkan kucuran permodalan dengan bunga murah.

Hal itu disampaikan Khofifah seusai mengunjungi penggilingan padi UD. Martindo Rice di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Senin (5/4/2021) petang.

Advertisement

Dia menuturkan saat ini rata-rata penggilingan padi dengan skala kecil dan sedang telah mengambil permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Karena sudah mengambil KUR, mereka tidak bisa lagi mengambil KUT. Tetapi, dengan skeman PEN, dimungkinkan mereka untuk mengakes permodalan dengan bunga murah,” kata dia.

Advertisement

“Karena sudah mengambil KUR, mereka tidak bisa lagi mengambil KUT. Tetapi, dengan skeman PEN, dimungkinkan mereka untuk mengakes permodalan dengan bunga murah,” kata dia.

Baca Juga: Puting Beliung Porak Porandakan Puluhan Bangunan di Dua Desa di Sumenep

Dengan mendapatkan akses permodalan ini, kata Khofifah, para pengusaha penggilingan padi itu bisa membeli berbagai alat untuk mengembangkan usahanya. Salah satu kebutuhan yang mendesak adalah alat dryer atau mesin pengering padi. Ini menjadi solusi penting bagi petani.

Advertisement

Terkait kebutuhan itu, Gubernur telah mengirim surat kepada presiden beserta Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, dan Menteri Pertanian.

“Kita butuh dryer,” ujar Khofifah.

Selain kebutuhan mesin pengering padi itu, petani juga membutuhkan mesin pemanen. Mekanisasi saat panen ini sangat penting untuk mengurangi lose atau kehilangan hasil panen padi.

Advertisement

Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir Magetan, Mensos Risma Beri Bantuan dan Sarankan Ini

“Itu artinya membantu kualitas padi supaya pada akhirnya ketika ada dryer dan ketika masuk penggilingan seperti ini, broken-nya [padi patah] tidak terlalu banyak. Kandungan airnya juga berkurang. Sehingga kualitas beras bisa menjadi lebih marketable,” jelas Gubernur.

Kualitas Beras

Dia menegaskan beras premium ini menjadi hal penting untuk menyasar kelas menengah ke atas. Kalau hal seperti ini tidak disiapkan oleh sentra penggilingan padi, maka konsumen tentu akan mengakses produk lain yang sesuai standar konsumsi. Untuk itu, peningkatakan kualitas beras adalah sebuah kebutuhan.

Advertisement

“Kelengkapan berbagai alat pertanian seperti alat untuk memanen, pengeringan, penggilingan, itu penting,” jelas mantan Menteri Sosial tersebut.

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan beras merupakan komoditas politik. Sehingga beras menjadi komoditas dasar yang harus dipenuhi negara.

“Sebagian besar masyarakat Indonesia itu sudah makan a, b, c. Kok belum makan nasi. Ditanya juga belum makan. Beras ini komoditas dasar yang harus dipenuhi negara,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif