SOLOPOS.COM - Panggung di Padepokan Reog Ponorogo yang digunakan unruk lomba karawitan khusus putri dalam rangka memeriahkan Grebeg Suro 2015 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), Kamis (8/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Grebeg Suro 2015 dimeriahkan dengan lomba karawitan putri di Padepokan Reog Ponorogo.

Madiunpos.com, PONOROGO — Lomba karawitan khusus putri digelar dalam rangka memeriahkan Grebeg Suro 2015 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), Kamis (8/10/2015).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan informasi yang dihimpun Madiunpos.com di lokasi, Kamis, lomba karawitan yang dilaksanakan di Padepokan Reog Ponorogo, Kompleks Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo tersebut diikuti 21 kelompok. Puluhan kelompok itu secara bergantian unjuk kebolehan di hadap dewan juri dan ratusan penonton.

“Lomba Karawitan setiap tahun kami gelar bertepatan dengan perhelatan Grebeg Suro. Lomba ini memang diperuntukan hanya untuk kaum putri. Awalnya ada 23 kelompok yang mendaftar lomba karawitan tahun ini, namun dua kelompok memutuskan mundur,” kata Imam Supangat selaku panitia lomba karawitan itu kepada Madiunpos.com di sela-sela lomba, Kamis.

Melestarikan Tradisi
Imam menjelaskan lomba karawita dalan rangka memeriahkan perhelatan Grebeg Suro 2015 hanya diperuntukan bagi masyarakat asli Ponorogo, Jawa Timur (Jatim). Menurut dia, peserta lomba karawitan putri merupakan kelompok perwakilan dari siswa sekolah setingkat SMA, guru sekolah, serta anggota Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) di berbagai kecamatan di Ponorogo.

“Lomba karawitan tentu untuk nguri-uri atau melestarikan budaya. Secara tidak langsung, lomba karawitan ini menjadi upaya kami untuk melakukan kaderisasi terhadap kalangan pemuda agar terlibat aktif [sebagai sinden atau pengrawit]. Menjaga warisan seni budaya bangsa merupakan tanggung jawab bersama,” tanggap Imam.

Ditanya teknis Lomba Karawitan Grebeg Suro 2015, Imam menyampaikan peserta wajib membawakan salah satu dari empat tembang, yaitu Pangkur Retno Tumlawung Laras Pelok Patetbarang, Ladrang Gonjeng Miring Slendro Manyuro, Ladrang Ginunjing Slendo Manyuro, dan Landrang Sri Jraongron Laras Sendro Patet Songo. “Mereka [peserta] membawakan gending wajib dan gending pilihan,” kata Imam.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya