SOLOPOS.COM - Gerhana matahari terlihat dari atap gedung Observatorium di Pondok Pesantren Islam Modern (PPMI) Assalaam, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (9/3/2016). (Ahmad Fauzan/JIBI/Solopos)

Gerhana matahari disambut warga Madiun dengan melaksanakan Salat Gerhana.

Madiunpos.com, MADIUN – Ratusan warga Kota Madiun mengikuti Salat Gerhana di Masjid Nur Hidayatullah atau Masjid Kuno Kuncen, Kecamatan Taman, Madiun, Rabu (9/3/2016).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Takmir Masjid Kuno Kuncen, Sujono, mengatakan warga yang mengikuti Salat Gerhana sangat banyak sehingga masjid penuh.

Sujono mengatakan selama fenomena gerhana matahari berlangsung umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca salawat, takbir, istigfar, dan bacaan lainnya. Salat Gerhana, lanjut dia, juga termasuk salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Salat Gerhana ini merupakan wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita semua. Fenomena gerhana matahari merupakan gejala alam yang patut disyukuri supaya kita semakin taat kepada Allah,” ujar dia saat berbincang dengan Madiunpos.com, Rabu.

Dalam khutbah Salat Gerhana di Masjid Kuno Kuncen, khotib Tukiman Abdurrahman menyampaikan gerhana matahari total yang dialami sekarang merupakan wujud keagungan dan kekuasaan Allah.

“Jika bulan hanya menutup sebagian, maka itu disebut gerhana matahari sebagian. Ketika seluruh piringan bulan menutupi piringan matahari itu disebut gerhana matahari total,” kata dia.

Tukiman menyampaikan meski ukuran diameter matahari sekitar 400 kali lebih besar dibandingkan diameter bulan, bayangan bulan mampu menghalangi cahaya matahari sepenuhnya karena bulan lebih dekat dari bumi dibandingkan matahari.

Bulan berjarak rata-rata 384.400 km dari bumi, sedangkan matahari berjarak rata-rata 149,6 juta km dari bumi.

“Gerhana merupakan peristiwa alamiah sebagai bagian dari gerak harmonis sistem tata surya yang luar biasa. Tata surya merupakan kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gravitasi,” ujar Tukiman.

Peristiwa gerhana matahari ini, kata dia, merupakan momentum tepat bagi umat Islam untuk merenungkan kekuasaan Allah.

“Mari kita gunakan kesempatan langka ini untk ber-muhasabah, intropeksi diri, dan memperbanyak sedekah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya