Jatim
Kamis, 25 Juni 2015 - 19:05 WIB

GERAKAN NASIONAL AYO MONDOK : Kemenag Dukung 100% Gerakan Nasional Ayo Mondok

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Santri Pondok Pesantren Attahdzib mengaji kitab kuning, Kamis (4/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/ilustrasi).

Gerakan Nasional Ayo Mondok mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Agama (Kemenag).

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Gerakan Nasional Ayo Mondok yang dimotori kalangan santri pondok pesantren Nahdatul Ulama (NU) kini mulai menggema kembali di tengah krisis keislaman yang lebih membumi. Gerakan ini pun mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Agama (Kemenag) karena gerakan ini akan menyumbangkan perbaikan kualitas bangsa Indonesia.

Advertisement

Kepala kemenag Kota Madiun, Muhammad Amir Solehuddin, mengatakan saat ini Gerakan Ayo Mondok serasa menemukan ruang konteksnya. Sebab, kata dia, dekadensi moral yang merata, mulai kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa sudah tak terbendung lagi.

“Dan pondok pesantren saya kira sangat relevan menjawab problematika itu semua. Karena saat ini, pengaruh negatif sangat kuat ketimbang hal-hal yang positif,” paparnya saat berbincang dengan Madiun Pos di ruang kerjanya, Kamis (25/6/2015).

Amir mencontohkan, hal-hal kecil yang kerap terjadi di sekitar kita antara lain banyaknya pergaulan remaja yang kelewat batas, siswi yang tak lagi perawan, hingga lemahnya rasa optimisme dan kemandirian generasi muda. Menurut Amir, kenyataan tersebut tak terbantahkan dan seolah tak ada kekuatan yang menandinginya.

Advertisement

“Televisi, kemajuan teknologi, lingkungan, sangat tak mendukung untuk perbaikan moral. Dan pondok pesantren adalah pendidikan alternatifnya,” paparnya.

Amir menegaskan, Gerakan Nasional Ayo Mondok tak selamanya diartikan sebagai pendidikan ekslusif di pondok pesantren. Mondok bisa dilakukan di celah waktu luang atau ketika masa liburan sekolah.

“Seperti saat liburan Ramadan, para siswa-siswi bisa ikut program mondok pesantren khusus selama Ramadan. Ini akan memberikan suntikan selama Ramadan,” paparnya.

Advertisement

Amir mengimbau masyarakat agar tak sungkan memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Dalam berbagai kesempatan, pihaknya juga akan mengajak sekolah-sekolah untuk ikut menggiatkan kembali tradisi mondok selama Ramadan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif