SOLOPOS.COM - Perahu nelayan terparkir di dermaga Pantai Tawang, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, Rabu (8/6/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Gelombang pasang Pacitan mengakibatkan nelayan di Desa Sidomulyo berhenti melaut karena takut.

Madiunpos.com, PACITAN — Para nelayan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Pacitan, libur melaut selama sepekan terakhir karena takut gelombang air laut yang masih tinggi. Saat ini, sejumlah nelayan lebih memilih untuk memperbaiki perahu dan jaring mereka.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pantauan Madiunpos.com di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Tawang, Sidomulyo, Rabu (8/9/2016), puluhan perahu nelayan hanya terparkir di dermaga.

Sejumlah nelayan terlihat memperbaiki perahu dan jaring. Aktivitas di TPI Pantai Tawang juga terlihat lengang, hanya ada beberapa orang yang menjual ikan.

Seorang nelayan, Sugianto, 40, mengatakan sepekan terakhir tidak mencari ikan di laut. Dia mengaku takut karena gelombang di laut selatan cukup tinggi mencapai tujuh meter. Sepekan terakhir ia memilih di rumah dan memperbaiki perahu dan jaring yang rusak.

Sugianto mengatakan terkadang saat gelombang sudah normal, dirinya memberanikan diri untuk mencari ikan. “Hampir sepekan ini nganggur, tidak melaut. Saya takut karena ombaknya tinggi. Tetapi saat ombak sudah normal, saya biasanya kembali melaut,” kata dia.

Menurut dia, gelombang tinggi tersebut membuat puluhan nelayan yang ada di Desa Sidomulyo berhenti melaut. Akibatnya, saat ini pasokan ikan segar di TPI Pantai Tawang semakin minim.

“Kami berharap kondisi gelombang bisa segera normal, dan kami bisa melanjutkan aktivitas mencari ikan di laut,” ujar dia.

Nelayan lain, Suratno, mengatakan selama gelombang air laut masih tinggi, dirinya lebih memilih untuk tinggal di daratan dan memperbaiki perahu. Dia mengaku takut melaut saat gelombang tinggi, karena terlalu berisiko.

Lebih lanjut, dia memperkirakan gelombang tinggi akan berlangsung hingga sepekan mendatang. Apalagi, beberapa hari terakhir terjadi hujan cukup deras.

“Ya mau bagaimana lagi, pekerjaannya ya nelayan. Kalau saat gelombang tinggi ya nganggur. Pasokan ikan pun sulit,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya