Jatim
Jumat, 8 Oktober 2021 - 20:55 WIB

Gawat! 44 Desa di Ngawi Alami Kekeringan, Krisis Air Bersih

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi, Kekeringan (dok-Solopos.com)

Solopos.com, NGAWI — Sebanyak 44 desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim) dilanda kekeringan. 44 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Ngawi itu mengalami krisis air bersih.

Alhasil, kebutuhan air bersih warga sehari-hari pun harus mengandalkan bantuan dari pemerintah. Krisis air bersih di 44 desa di Ngawi ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu.

Advertisement

Krisis terjadi akibat sumur dan mata air di desa tersebut mengering. Alhasil, warga pun mengandalkan bantuan pemerintah akan pasokan air bersih yang datang sepekan sekali.

Baca juga: Duh! Janda Muda Berstatus ASN di Ngawi Kena Tipu Pecatan TNI

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, ke-44 desa yang dilanda kekeringan atau krisis air bersih itu berada di Kecamatan Mantingan. Kemudian Kecamatan Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Sine Pitu, Bringin, Kasreman, Karangjati, dan Ngawi kota. Rata-rata wilayah yang dilanda krisis air bersih itu berada di kawasan pinggir hutan.

Advertisement

“Untuk kekeringan di Kabupaten Ngawi ada 44 desa tersebar di 10 kecamatan. Itu masuk kategori kekeringan kritis. Kesulitan air bersih rata-rata di sepanjang utara wilayah Kecamatan Ngawi mulai Karanganyar sampai Karangjati,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi, Teguh Puryadi, dikutip dari suara.com, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: 2 SPAM Dibangun, Krisis Air Bersih di Sukoharjo Segera Teratasi

Akibat kekeringan, sekitar 62.670 kepala keluarga (KK) atau 175.597 jiwa terdampak. Dua unit truk tangki menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa terdampak setiap harinya. BPBD Ngawi segera menambah jumlah truk tangki untuk memasok air bersih ke sejumlah desa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif