Jatim
Senin, 15 Agustus 2022 - 10:13 WIB

Gara-gara Judi Online, Karyawan Swalayan di Ponorogo Nekat Lakukan Ini

Ronaa Nisa'us Sholikhah  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri. (Whisnupaksa Kridangkara/JIBI/Solopos)

Solopos.com, PONOROGO — Seorang karyawan swalayan berjejaring di Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri di dalam swalayan pada Minggu (14/8/2022) sekitar pukul 20.45 WIB.

Karyawan tersebut US, 26. Dia tercatat sebagai warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Advertisement

Penyebab karyawan tersebut nekat mengakhiri hidup dengan jalan seperti itu diduga terkait masalah keuangan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, karyawan tersebut diduga mengambil uang dari hasil penjualan swalayan.

Kasatreskrim Polres Ponorogo, Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, membenarkan kejadian tersebut. Dia menyampaikan bahwa karyawan di salah satu swalayan di Ponorogi itu gantung diri di tiang tandon air. Letaknya di belakang swalayan.

Advertisement

Kasatreskrim Polres Ponorogo, Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, membenarkan kejadian tersebut. Dia menyampaikan bahwa karyawan di salah satu swalayan di Ponorogi itu gantung diri di tiang tandon air. Letaknya di belakang swalayan.

“Setelah mendapatkan laporan itu kami langsung olah [Tempat Kejadian Perkara] TKP dan benar korban sudah gantung diri di tiang tandon air,” kata Niko saat dikonfirmasi, Senin (15/8/2022).

Baca Juga : Ketagihan Judi Online, Pemuda di Grobogan Nekat Curi Uang Rp7 Juta

Advertisement

Mereka sempat tidak bisa menemukan korban. Kecurigaan mulai muncul saat melihat pintu tempat jemuran dan tandon air tertutup.

Lalu, lanjut Kasatreskrim, saksi tersebut membuka pintu jemuran dan melihat korban sudah dalam kondisi meninggal di tempat tersebut. “Kemudian saksi menghubungi Polsek Ponorogo,” jelasnya.

Niko menyampaikan korban sudah menikah. Istri korban mengaku melihat tingkah laku korban aneh. Menurut Niko, istri korban melihat korban seperti orang yang kebingungan.

Advertisement

Setelah ditelusuri, penyebabnya yaitu korban memakai uang hasil penjualan swalayan selama tiga hari. Korban memakai uang Rp50 juta. Uang tersebut tidak dilaporkan ke swalayan.

Baca Juga : Ealah! Judi Online, Anggota Satpol PP Semarang Selewengkan Dana BPJS

Istri korban menyebut uang itu digunakan untuk bermain judi online. “Yang bersangkutan depresi karena terjerat masalah keuangan,” ungkapnya.

Advertisement

Niko mengatakan pihak keluarga sudah menerima peristiwa itu sebagai musibah dan tidak bersedia melakukan autopsi. Jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke rumah duka.

“Setelah olah TKP, kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dan pihak keluarga sudah menerima.”

PERINGATAN: Bunuh diri bukanlah solusi atas permasalahan hidup. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif