SOLOPOS.COM - Foto udara penari melakukan geladi bersih Festival Gandrung Sewu di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). (Antara/Budi Candra Setya)

Solopos.com, BANYUWANGI — Sejak digelar pertama kali pada 17 November 2012, Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi dinilai selalu menarik ribuan pengunjung, baik wisatawan lokal, nasional, dan internasional.

Festival Gandrung Sewu dianggap mampu meningkatkan produktivitas masyarakat baik di sektor seni, budaya maupun ekonomi. Festival Gandrung Sewu 2023 di Pantai Boom Kabupaten Banyuwangi diikuti 1.200 penari dan 150 orang pendukung menjadi agenda tahunan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Festival Gandrung Sewu Banyuwangi tahun ini turut dimeriahkan airshow TNI AU Pelangi Nusantara. Atraksi ini menampilkan berbagai pesawat, seperti Jupiter Aerobatic Team, Fly Past Pesawat Tempur, Joy Flight, serta olahraga dirgantara seperti terjun payung, paramotor, dan trike.

Tahun ini Festival Gandrung Sewu mengangkat tema Omprog The Glory of Art yang bermakna ungkapan sikap pengendalian diri terhadap ilusi keberadaan atau eksistensi dalam menjalani kehidupan penari gandrung yang harus terjaga dalam kondisi kesadaran penuh.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengaku optimistis event tari kolosal gandrung sewu bisa menjadi pintu masuk mengenalkan wisata Banyuwangi ke skala internasional. Terlebih lagi, event itu sudah masuk dalam kalender event pariwisata nasional.

“Saya rasa kharisma event nasional gandrung sewu kali ini akan menjadi pintu pembuka, bagaimana budaya Banyuwangi bisa tampil di berbagai pentas-pentas budaya internasional. Selamat kepada seluruh warga Banyuwangi,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Antara, Minggu (17/9/2023).

Gubernur Khofifah mengatakan Festival Gandrung Sewu yang menjadi acara tahunan itu sangat menarik dan sarat akan pelestarian budaya di Jatim. Diharapkan gandrung sewu dapat menjadi sarana dalam melestarikan budaya dan regenerasi pelaku seni, terutama bagi generasi muda dan seluruh masyarakat Banyuwangi.

“Festival ini menjadi penguat Kabupaten Banyuwangi dalam berbagai event. Tidak hanya budaya, tetapi juga ekonominya tumbuh, kreativitasnya tumbuh, produktivitasnya juga makin meningkat. Dan mudah-mudahan masyarakatnya semakin sejahtera,” kata Khofifah.

Eksistensinya gandrung sewu diharapkan dapat terus dijaga seiring dengan upaya Pemkab Banyuwangi terus maju dan menyejahterakan masyarakatnya.

“Mudah-mudahan sentuhan budaya, sentuhan seni yang terus tumbuh dan berkembang di Banyuwangi ini akan terus seiring dengan tugas-tugas teknokratik, tugas-tugas profesional, yang menjadi bagian dari upaya pengembangan Banyuwangi terus berkibar,” ujar gubernur.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandini, menyampaikan gandrung sewu merupakan bagian dari ratusan gelaran yang ada dalam Banyuwangi Festival. Pergelaran gandrung sewu merupakan ruang bagi anak-anak Banyuwangi untuk mencintai budayanya.

“Betapa seni adalah bahasa universal yang mampu memvisualkan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi dengan cara yang indah dan menyentuh hati sekaligus mengokohkan persatuan dan membangkitkan semangat kebersamaan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya