SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Fenomena alam Bojonegoro ini terkait munculnya semburan air bercampur lumpur di Desa Jari, Gondang.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Semburan air bercampur lumpur yang ditemukan di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, dipastikan mengandung gas beracun H2S (Hidrogen Sulfida) sebesar 1 ppm.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Gas H2S yang keluar di lokasi semburan lumpur itu, membahayakan manusia, karena di atas ambang batas yang ditentukan,” kata Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro, Hari Susanto, di Bojonegoro, Jumat (8/4/2016).

Sesuai ketentuan, kata Hari, batasan gas H2S yang tidak membahayakan manusia sebesar 0,003 ppm. “Meski demikian, gas H2S itu, menjadi tidak berbahaya bagi manusia, karena lokasinya jauh dari pemukiman warga,” jelas dia.

Dengan demikian, ungkap Hari Susanto, pengaruh gas H2S yang keluar itu, sudah hilang terbawa angin ketika sampai di lingkungan pemukiman warga.

Dia menjelaskan semburan air bercampur lumpur diketahui warga desa setempat, Kamis (7/4/2016) sekitar pukul 01.00 WIB. Sebelumnya warga mendengar ada suara ledakan seperti gempa.

Sejumlah warga mencari arah lokasi sumber ledakan dan mengetahui ada semburan air bercampur lumpur muncul dari dalam tanah milik warga dengan diameter 30 Sentimeter, dengan semburan sekitar 2 meter.

“Semburan air bercampur lumpur di lokasi desa setempat pagi tadi sudah mengecil. Tapi, di lokasi lainnya ke arah barat daya dari lokasi semburan pertama, juga muncul semburan serupa, bahkan lebih besar,” papar dia.

Menurut Hari, Tim BLH sudah turun ke lokasi untuk mengambil contoh semburan air bercampur lumpur untuk dilakukan uji laboratorium di Mojokerto.

“Saya mencium bau minyak, ketika mendekat ke arah lokasi,” ucapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo mengimbau warga tidak mendekat ke arah lokasi semburan, karena ada gas beracun H2S yang bisa membahayakan manusia.

“Bagaimanapun juga warga sebaiknya tidak medekat ke arah lokasi semburan, sebab mengeluarkan gas beracun,” ucap dia.

Ia menambahkan di desa setempat acapkali muncul semburan air bercampur lumpur, yang kemudian menghilang sendiri.

“Tahun lalu juga ada semburan air bercampur lumpur di tiga lokasi, yang kemudian hilang sendiri,” ungkap Andik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya