SOLOPOS.COM - Pengunjung menerobos garis polisi yang dipasang di semburan air bercampur lumpur di Desa Jari, Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (10/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

Fenomena alam Bojonegoro yakni semburan lumpur di Jari mengandung gas berbahaya.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, memasang papan pengumuman yang berisi tulisan awas bahaya gas beracun di lokasi semburan lumpur di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Selasa (19/4/2016).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pengumuman tanda bahaya gas beracun kami pasang di jalan menuju lokasi dan di sekitar lokasi semburan lumpur Jari,” kata Kepala Dinas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESMD) ESDM Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto di Bojonegoro, Selasa.

Menurut dia, warga di Dusun Keramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, akan dikumpulkan terlebih dulu untuk menyosialisasikan bahaya gas beracun di sekitar lokasi semburan lumpur Jari.

“Kami juga membagikan masker kepada warga di Dusun Keramat, yang rumahnya di sekitar lokasi semburan lumpur, sebagai antisipasi kalau sewaktu-waktu bahaya ancaman gas beracun meningkat,” jelas dia.

Dia menjelaskan papan pengumuman itu, selain berisi awas bahaya gas beracun, juga berisi tulisan bahaya tanah ambles di lokasi semburan lumpur dan imbauan pengunjung dilarang terlalu mendekat.

Selain itu, juga tulisan imbauan pengunjung agar segera meninggalkan lokasi, kalau cuaca mendung atau turun hujan di sekitar lokasi semburan lumpur.

Sesuai penjelasan Tim Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Bandung, kandungan gas Co2 yang konsentrasinya mencapai 70 persen, akan turun kalau cuaca mendung atau turun hujan.

“Gas Co2 atau karbon dioksida tidak berwarna, dan berbau. Orang yang menghirup tidak terasa, tapi tiba-tiba jatuh dan meninggal dunia,” jelas Koordinator Peneliti Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, Igan S. Sutawidjaja, seusai meneliti semburan Jari.

Berdasarkan hasil identifikasi, semburan lumpur di Jari mengandung gas beracun Co2 sebesar 70 persen, H2S (Hidrogen Sulfida) 100 ppm, sedangkan ambang batas yang diperbolehkan 10 ppm.

Selain itu, juga terdeteksi gas So2 (sulfur) sebesar 20 ppm, sedangkan ambang batas yang diperbolehkan 4 ppm, juga ditemukan gas metana, dan hidrokarbon sebesar 14 Lower Explosive Limit (LEL).

Dari hasil pengukuran suhu di lokasi semburan mencapai 54 derajat Celsius, yang disebabkan adanya letusan lumpur dari perut bumi.

“Yang jelas jumlah pengunjung ke lokasi semburan Jari, baik lokal maupun luar daerah terus meningkat,” kata Sekretaris Kecamatan Gondang, Basuki.

Diberitakan, semburan lumpur bercampur air di Desa Jari, Kecamatan Gondang, dengan debit berfluktuasi berkisar 0,5-2 liter per detik, diketahui warga pada 7 April 2016, yang didahului dengan gempa di daerah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya