Jatim
Jumat, 23 Juli 2021 - 14:37 WIB

Enggan Sekolah di Lingkungan Mereka Jadi Tempat Isolasi, Warga Surabaya Demo

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Kencanasari, Dukuh Pakis, Surabaya menggelar demo di SDN Gunungsari I, Jumat (23/7/2021). (detik.com)

Solopos.com, SURABAYA — Di tengah kerja keras pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 yang masif, masih ada masyarakat yang kurang mendukung upaya itu.

Seperti yang terjadi di RT 3 Kencanasari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. Warga di RT ini berdemo menolak SDN Gunungsari I yang ada di wilayah mereka menjadi tempat isolasi pasien Covid-19. Warga khawatir bisa tertular Covid-19 dari pasien yang menjalani isolasi.

Advertisement

“Betul, kami memprotes rencana Pemkot Surabaya yang akan memakai sekolah ini untuk tempat isoman pasien COVID-19,” kata koordinator Karang Taruna Kencanasari Timur, Robert, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: RSL Asrama Haji Madiun Siap Huni Sabtu Besok

Robert menjelaskan awalnya warga tidak mengetahui SDN Gunungsari I akan dipakai menjadi tempat isolasi. Sebab sebelumnya memang tidak ada sosialisasi dari kelurahan atau kecamatan setempat.

Advertisement

“Awalnya warga tidak mengetahui karena juga tidak sosialisasi sebelumnya RT maupun kelurahan. Kita tahunya pagi tadi kok sekolah ada kegiatan bersih-bersih. Ada juga bu camat,” jelas pria 30 tahun itu.

“Nah setelah ditanya ternyata mau dipakai untuk tempat isolasi pasien COVID-19. Ya jelas kami menolak,” imbuh Robert.

Baca Juga: Anak-Anak di Madiun Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

Advertisement

Menurut Robert, penolakan warga bukan tanpa alasan. Karena lokasi sekolah dengan pemukiman warga sangat dekat. Warga khawatir jika nantinya akan terkena imbasnya, apalagi wilayahnya merupakan padat penduduk.

“Sekolah ini kan sangat dekat sekali dengan permukiman dan padat sekali. Anak-anak juga kan kalau bermain di sekitar sini. Ya kalau mau memakai tempat isolasi ya bisa di tempat yang jauh dari permukiman penduduk kan masih banyak,” terangnya.

“Jadi kami tetap kami menolak rencana ini. Walau saya dengar yang dipakai hanya 3 ruang kelas. Dan ini keluhan ini infonya akan dievaluasi lagi. Mudah-mudahan dibatalkan rencana ini,” tandas Robert.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif