Madiunpos.com, SURABAYA — Nilai ekspor jawa Timur (Jatim) sepanjang semester I/2019 tercatat hanya mampu tumbuh 0,98% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, mengatakan secara kumulatif periode Januari-Juni 2019, realisasi nilai ekspor Jatim hanya mampu mencapai US$9,92 miliar, sedangkan pada periode yang sama 2018 mencapai US$9,82 miliar.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Bahkan ekspor Jatim pada Juni lalu jika dibandingkan Mei 2019, nilainya pun turun 16,55% atau hanya tercapai US$1,51 miliar,” jelasnya seperti dikutip dalam rilis oleh Bisnis/JIBI, Senin (15/7/2019).
Namun, dia menambahkan, realisasi Juni 2019 jika dibandingkan Juni 2018 mengalami pertumbuhan 17%. Dari realisasi ekspor Jatim Juni tersebut, khusus ekspor nonmigas turun 17,40% atau hanya tercapai US$1,42 miliar.
“Golongan utama ekspor nonmigas yang menyokong ekspor kita Juni ini adalah perhiasan/pemata US$346,8 juta, lalu disusul tembaga US$111,04 juta, dan komoditas lemak nabati US$89,37 juta,” paparnya.
Teguh Pramono menguraikan negara tujuan ekspor yang mendominasi sepanjang semester I ini adalah Jepang yang berkontribusi 14,62%, Amerika Serikat 13,57%, China 11,38%. Sementara ekspor nonmigas yang ke kawasan ASEAN memiliki kontribusi 18,49%, dan Uni Eropa berperan 8,78%.
Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya