Jatim
Selasa, 17 April 2018 - 23:05 WIB

Ekspor Jatim Naik 8,42% Selama Kuartal I/2018

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, SURABAYA</strong> &ndash; Kinerja ekspor Jawa Timur (Jatim) pada kuartal I/2018 meningkat 8,42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Teguh Pramono, mengatakan sepanjang Januari-Maret 2018, total ekspor Jatim mencapai US$5,07 miliar.</p><p>Dia memerinci sebanyak US$1,69 miliar di antaranya merupakan <a title="Awas! 4.600 Perlintasan KA di Indonesia Tak Dijaga" href="http://madiun.solopos.com/read/20180417/516/910783/awas-4.600-perlintasan-ka-di-indonesia-tak-dijaga">ekspor sektor nonmigas</a>, dan US$130 juta merupakan ekspor migas.</p><p>&ldquo;Bila ekspor Maret 2018 sebesar US$1,82 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor kita mengalami pertumbuhan 10,42%. Ekspor non migas sendiri menyumbang 92,84% nya,&rdquo; katanya saat konferensi pers, Senin (16/4/2018).</p><p>Dia mengatakan dari 10 golongan barang ekspor pada kuartal I ini, sebanyak 3 golongan mengalami penurunan di antaranya kertas/karton, bahan kimia organik, lemak hewan dan nabati, serta produk kimia.</p><p>&ldquo;Lemak hewan nabati dan produk kimia volumenya turun meski harganya naik,&rdquo; imbuhnya.</p><p>Sedangkan komoditas lain yang mengalami peningkatan ekspor (yoy) yakni tembaga 118%, ikan dan udang naik 28,6%, kayu, barang dari kayu 23,93%, perabotan rumah tangga naik 6%, dan mesin/peralatan listrik naik 9%.</p><p>Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur, Nur Cahyudi, mengatakan peningkatan ekspor Jatim pada awal kuartal tahun ini dipicu oleh 3 faktor, di antaranya kondusifnya kondisi ekonomi dan pasar domestik maupun internasional, meningkatnya permintaan partner dagang di luar negeri dan terakhir adanya dukungan sektor perbankan di mana pemerintah menggiatkan kredit usaha untuk ekspor.</p><p>&ldquo;Di samping itu,sejak tahun ini teman-teman pengusaha yang berorientasi ekspor punya inisiatif untuk mengembangkan pasar baru ditambah <em>buyer-buyer</em> di luar negeri juga ikut mengembangkan pasar lain misalnya <em>buyer</em> Amerika dan Eropa mendistribusikan lagi barang kita ke Australia, India dan negara-negara Timur Tengah,&rdquo; jelasnya.</p><p>Nur Cahyudi menambahkan dukungan pemerintah yang menggiatkan kredit untuk pengusaha ekspor cukup memberikan kontribusi meski tidak besar terhadap peningkatan kinerja ekspor.</p><p>&ldquo;Perluasan yang dilakukan pengusaha-pengusaha di Jatim ini tidak saja perluasan pasar tapi juga produk ekspor berupa komponen-komponen lain seperti daun pintu, kusen, hingga jendela. Jadi tidak melulu produk mebel,&rdquo; imbuh Nur yang juga Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jatim itu.</p><p>Adapun BPS mencatat tujuan negara ekspor Jatim disumbang oleh negara-negara Asean sebanyak 21,26% atau US$1,01 miliar, disusul Jepang 13,33% atau US$636 juta, Amerika Serikat 12,24% atau US$584,47 juta, negara-negara di Uni Eropa 10,48% atau US$500,51 juta dan China 7,18% atau US$343 juta.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif