SOLOPOS.COM - Eyang Samudra (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Dukun tobat, barangkali sebuah cerita yang tak banyak ditemui orang. Di Madiun, seorang paranormal yang telah membuka praktik sejak 1980 silam menemukan jalan terang. Dia memilih jalan tobat!

Madiunpos.com, MADIUN – Jalan hidup paranormal yang satu ini lain dari umumnya paranormal. Hidupnya sangat bersahaja. Bahkan, lantai rumahnya yang berada di tepi sungai Dusun Ngepoh, RT 027/ RW 007 Desa Metesih, Kecamatan Jiwan sudah banyak yang pecah dan retak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dialah Eyang Samudra. Di usianya yang memasuki 56 tahun saat ini, Samudra mengaku sudah tak memiliki keinginan muluk seperti masa mudanya dulu. Keinginannya saat ini hanya umroh dan membangun musala kecil di samping padepokannya.

“Itulah keinginan saya untuk bekal mati besok. Saya ingin umroh dan bisa salat di musala setiap hari. Itu saja,” paparnya saat mengisahkan hidupnya kepada Madiunpos.com, Sabtu (7/2/2015).

Samudra mengaku sudah banyak rezeki yang dikaruniakan Tuhan kepadanya. Meski ia tak kaya raya, namun ia bisa menyekolahkan keempat puteranya semua. Bahkan, dua di antaranya kuliah dan satunya sampai pascasarjana.

“Saya tak bisa memberikan warisan kepada anak-anak saya selain ilmu sekolah yang tinggi. Semoga, kelak anak-anak saya bisa hidup mapan dengan bekal ilmunya di sekolah,” paparnya.

Samudra memilih umroh dan musala sebagai jalan insaynya. Baginya umroh adalah bentuk perjalanan suci yang jauh dari pamrih dan tentu saja biayanya terjangkau. Namun, tegasnya, memiliki makna spiritual yang mendalam.

Begitu pun dengan pilihan musala, kata Samudra, adalah bukti laku insaf bahwa ia mengisi hari-harinya agar selalu dekat dengan Tuhan. “Setidaknya, setiap hari bisa diiingatkan sembahayang,” paparnya.

Samudra mengaku mendapatkan hidayah itu setelah ia banyak “berguru” kepada rekan-rekannya yang menekuni jalan spritualitas. Samudra mengaku banyak menerima nasehat dari rekan-rekannya agar ia mengurangi aktivitas dukunnya terutama terkait ramal meramal nomor togel.

“Itu kan sama dengan judi dan membuat malas orang bekerja. Saya diminta mengurangi perlahan-lahan, sebelum berhenti total,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya