Jatim
Jumat, 19 Februari 2021 - 10:16 WIB

Duh, Belasan Pengungsi Longsor Nganjuk Keracunan Usai Makan Mi Ayam

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Longsor (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, NGANJUK -- Diduga mengalami keracunan, sekitar 15 pengungsi bencana tanah longsor Nganjuk di Dusun Selopuro, Desa Ngetos Kecamatan Ngetos dilarikan ke puskesmas setempat.

Belasan pengungsi longsor Nganjuk itu mengalami mual-mual setelah mengonsumsi mi ayam.

Advertisement

"Data belum fixed. Untuk penyebab diduga usai makan mi ayam," ujar Kades Ngetos, Warno, saat dimintai konfirmasi, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong akan Gunakan Vaksin Beda Merek, Ini Alasannya

Advertisement

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong akan Gunakan Vaksin Beda Merek, Ini Alasannya

Para pengungsi longsor Nganjuk, kata Warno, menyantap mi ayam pada sore hari. Pengungsi dikabarkan mengalami mual pada malam menjelang dini hari Kamis (18/2/2021) sekitar pukul 23.45 WIB.

"Infonya makan mi ayam sore hari dan baru gejala keracunan mual malam hari," kata Warno, seperti dilansir detik.com.

Advertisement

"Kebanyakan usia dewasa yang keracunan ini, dirawat di Puskesmas Ngetos," jelas dia.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: 19 Februari 1915 Serangan ke Kesultanan Ottoman

Diketahui, pengungsi longsor Nganjuk sendiri menempati dua tempat pengungsian yakni di SDN Ngetos 3 dan rumah kepala desa. Pengungsi terdampak Nganjuk longsor ada 186 jiwa dari 54 KK. Mereka menempati SDN Ngetos 3 dan dan rumah kepala desa.

Advertisement

Sementara itu, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian korban longsor Nganjuk. Sebab, masih ada satu lagi korban longsor yang masih tertimbun di hari ke-5 ini.

Dari 21 korban, yang sudah ditemukan 20 orang. Dan dari 20 orang yang dievakuasi, 18 meninggal dunia, 2 lainnya selamat.

"Pagi ini kita lanjutkan pencarian tinggal satu data korban hilang. Tetap tim gabungan sudah mulai apel pukul 07.00 WIB," ujar Kapolres Nganjuk AKBP AKBP Harviadhi Agung Prathama, Jumat.

Advertisement

Anjing Pelacak

Pencarian korban longsor Nganjuk pagi hari, kata Harvi, tetap memakai sarana anjing pelacak sebagai petunjuk. Pencarian tetap berfokus di sektor A (Selatan/bawah) dan B (Utara/atas) menggunakan alat berat.

"Tetap difokuskan sektor A dan B diawali dengan menggunakan sarana anjing pelacak semoga tidak hujan," tandasnya.

Berdasarkan data, korban longsor Nganjuk yang masih dalam pencarian, yakni seorang kakek bernama Darimun, 70. Korban merupakan satu keluarga yang ditemukan, Kamis kemarin. Keluarga tersebut ada 6 orang dan 5 orang di antaranya sudah ditemukan meninggal karena tertimbun.

Mereka yakni, Muryam, 70, istri Darimun, kemudian Sunarsih, 36, anaknya dan tiga cucu Prasetyo, 16, Reihan, 4, Rama, 13.

Baca juga: Tottenham Bekuk Wolfsberger 4-1 di Leg Pertama Liga Europa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif