SOLOPOS.COM - Ilustrasi(kabarcepat.com)

Solopos.com, MALANG — Aparat polisi menyelidiki peristiwa bahan petasan meledak di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023) petang. Dalam kejadian tersebut, 1 orang meninggal dunia, 2 orang mengalami luka-luka, dan tiga rumah dikabarkan rusak.

Dalam peristiwa ledakan yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 18.30 WIB tersebut, seorang yang meninggal dunia bernama Hasan, 18. Di hadapan warga, mendiang Hasan memang dikenal sering membikin petasan saat Ramadan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain korban meninggal dunia, peristiwa tersebut juga mengakibatkan dua orang mengalami luka dan harus dirawat ke rumah sakit terdekat, serta menyebabkan tiga rumah rusak.

Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, mengatakan polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada peristiwa tersebut. Olah TKP dilakukan bersama dengan Unit Penjinak Bom dan Labfor Polda Jatim, serta Unit Reskrim Polres Batu.

“Olah TKP dibantu dari Unit Jibom Polda Jatim, Labfor Polda Jatim, dan Unit Reskrim Polres Batu [proses tersebut dilakukan kurang lebih mulai pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB],” kata AKBP Oskar, seperti diberitakan Solopos.com dari Antara, Minggu (12/3/2023).

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan serbuk yang diduga merupakan bahan baku untuk membuat petasan. Ada empat kantong bahan baku yang ditemukan di lokasi tersebut. Masing-masing kantong diperkirakan berisi 500 gram bubuk yang disebutkan memiliki daya ledak rendah.

Selain itu, ditemukan pula sendok kecil yang ditengarai dipergunakan untuk mengambil bahan baku petasan itu.

“Ada beberapa temuan lain yang kami temukan di lokasi. Barang bukti itu diamankan terlebih dahulu oleh labfor untuk diuji,” kata AKBP Oskar.

Polisi juga menemukan dua lokasi ledakan yang diduga akibat bahan baku pembuat petasan. Kedua lokasi ledakan itu memiliki diameter yang berbeda.

Pada lokasi pertama, memiliki diameter kurang lebih 50 sentimeter dengan kedalaman 11 sentimeter. Sementara pada lokasi kedua, memiliki kedalaman 11,5 sentimeter dengan diameter 49 sentimeter.

“Ada dua titik ledakan, untuk saat ini mengapa bisa sampai meledak masih diteliti pada labfor,” kata AKBP Oskar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya