Jatim
Selasa, 5 September 2023 - 21:38 WIB

Dua Perguruan Silat Bentrok di Taiwan, WNI Asal Trenggalek Meninggal

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar berita tawuran antarperguruan silat di Taiwan yang disebut menewaskan seorang PMI asal Kabupaten Trenggalek, Jatim, Selasa (5/9/2023) (FOTO ANTARA/Destyan Handri Sujarwoko)

Solopos.com, TRENGGALEK — Peristiwa bentrokan antarkelompok perguruan silat asal Indonesia pecah di Taiwan. Akibat bentrokan itu, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang diduga berasal dari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, meninggal dunia.

Terkait satu orang WNI meninggal dunia merupakan warga Trenggalek, pihak Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek sejauh ini masih terus memantau sambil menunggu informasi resmi kabar tersebut.

Advertisement

“Iya, kami masih menunggu kabar lebih lanjut dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia [BP2MI],” kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Disperinaker Trenggalek, Pujianto, Selasa (5/9/2023).

Dia menyampaikan sampai saat ini informasi resmi terkait korban meninggal dunia dalam peristiwa itu belum diterima. Meski demikian, sudah ramai beredar seiring konfirmasi antar-PMI yang sampai ke pihak keluarga, kerabat, maupun sesama keluarga PMI di Trenggalek.

Advertisement

Dia menyampaikan sampai saat ini informasi resmi terkait korban meninggal dunia dalam peristiwa itu belum diterima. Meski demikian, sudah ramai beredar seiring konfirmasi antar-PMI yang sampai ke pihak keluarga, kerabat, maupun sesama keluarga PMI di Trenggalek.

“Jadi kami belum bisa memastikan apakah itu warga Trenggalek atau bukan, sebab kita belum dapat informasi resmi dari BP2MI,” katanya yang dikutip dari Antara.

Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan BP2MI menyikapi adanya pemberitaan dan kabar santer di media sosial soal PMI asal Trenggalek itu.

Advertisement

Termasuk kepastian soal korban kritis yang tengah menjalani perawatan yang dikabarkan juga kerabat PMI yang meninggal tersebut.

“Memang kabar itu sudah beredar luas di media sosial. Namun kita belum dapat informasi resmi, ketika saya konfirmasi ke UPT perlindungan tenaga kerja di provinsi itu belum ada informasi resmi juga. Alurnya nanti KDEI Taiwan ke BP2MI baru ke kami,” katanya.

Jika kabar tersebut terbukti benar, ia memastikan pihaknya akan segera mengambil langkah usai mendapatkan kepastian melalui surat resmi, yaitu membantu memfasilitasi kepulangan jenazah tersebut bersama BP2MI dan agensi tempat korban berangkat.

Advertisement

Berkaca dari pemberian fasilitas-fasilitas pemulangan jenazah soal lain yang sudah dilakukan, rata-rata waktu yang dibutuhkan kurang lebih sekitar dua minggu. Namun pihaknya berharap kabar itu tidak benar.

“Ini katanya BP2MI, masih ditangani polisi sana. Soal jumlah, katanya satu meninggal satu lagi kritis. Soal PMI asal Trenggalek atau bukan itu masih simpang siur. Jadi saya tidak berani berbicara terlalu jauh sebelum ada informasi resmi, karena katanya soal tawuran antar kelompok tertentu sehingga sensitif. Jangan sampai Trenggalek yang sudah ayem bergejolak,” kata Pujianto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif