Jatim
Senin, 29 Juni 2020 - 19:05 WIB

Dua Bersaudara di Madiun Sulap Sawah jadi Taman Wisata Anak

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua orang anak menaiki wahana kereta gantung di Taman Bantaran Kali Poyo di Desa Banaran, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Rabu (24/6/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Berawal dari keprihatinan minimnya ruang bermain anak, dua bersaudara di Desa Banaran, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Suwarno dan Suwandi, membangun taman wisata di tengah sawah. Bermodal sekitar Rp30 juta, dua bersaudara ini memoles lahan sawah dan parit di desa tersebut menjadi taman wisata yang digandrungi masyarakat.

Lahan 2.000 meter persegi di Desa Banaran itu disulap menjadi taman bermain. Lahan yang sebelumnya hanya terhampar sawah dan saluran irigasi, kini menjadi taman wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di Taman Bantaran Kali Poyo, Rabu (24/6/2020), di taman itu ada beberapa wahana permainan anak seperti sepeda gantung, kereta gantung, becak mini, kereta mini, dan lainnya. Di seluruh taman itu juga dipenuhi tanaman bunga. Tidak hanya bunga, pohon buah seperti pepaya dan markisa juga tertanam di taman itu.

Makam Didi Kempot Bakal Jadi Destinasi Wisata Religi, Istri Pertama Dukung Penuh

Advertisement

Makam Didi Kempot Bakal Jadi Destinasi Wisata Religi, Istri Pertama Dukung Penuh

Penggagas Taman Bantaran Kali Poyo, Suwarno, mengatakan awal mendirikan taman ini karena ada kegelisahan terhadap fasilitas taman yang minim bagi anak-anak di desanya. Di lain sisi, ada tempat yang menarik untuk dijadikan taman.

Sehingga, ia bersama saudaranya, Suwandi, memutar otak untuk menata lahan sawah dan saluran irigasi yang tidak terawat itu supaya bisa menjadi taman bermain yang bermanfaat. Dia bercerita mulai Juni 2019, ia dibantu beberapa orang mulai membersihkan kawasan tersebut.

Advertisement

#Kamis Misteri: 9 Tempat Wisata Berbau Mistis di Banyuwangi

Dana Pribadi

Setelah dibersihkan, lahan tersebut dan di pinggir sawah ditata ulang dan ditanami berbagai bunga. Setelah taman itu jadi, ternyata mendapatkan respons positif dari masyarakat.

Suwarno yang juga sebagai petani ini melengkapi taman tersebut dengan beberapa wahan permainan anak. Seperti sepeda gantung, kereta gantung, dan becak mini.

Advertisement

Biaya untuk pembuatan taman ini benar-benar dari kantong pribadi. Total biaya yang sudah digunakan untuk menata taman ini sekitar Rp30 juta. "Jadi tidak langsung Rp30 juta ya. Bertahap. Kalau ada uang sedikit, beli cat, menata taman, membuat wahana," ujar Suwandi.

Wisata Telaga Sarangan Magetan dibuka kembali 22 Juni

Suwandi yang merupakan PNS di Kabupaten Madiun itu mengatakan taman ini sangat diminati anak-anak. Taman wisata ini pun sangat ramah anak. Untuk masuk ke taman wisata ini tidak dipungut biaya apa pun. Hanya, kalau naik wahana permainan ditarik biaya Rp3.000 per orang.

Advertisement

"Kadang anak-anak kan hanya punya Rp1.000, ya tidak apa-apa kalau naik wahana. Karena di sini kan memang untuk memfasilitasi anak-anak," ujar dia.

Wandi menuturkan dengan adanya taman ini diharapkan anak-anak di desanya bisa mendapatkan tempat bermain yang layak.

Para Pelaku Wisata Mendesak Kawasan Bromo Dibuka Kembali

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif