SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (freepik.com)

Solopos.com, MALANG — Mengundang investor menjadi salah satu strategi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tahun ini, Pemkot Malang menargetkan ada investasi yang bakal masuk.

Langkah mengundang investor itu dipilih Pemkot Malang untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi dibandingkan pencapaian pertumbuhan pada 2022, yang menembus 6,32 persen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan daerah yang mampu mendongkrak ekonomi lebih tinggi ternyata disumbang oleh masuknya investor. Ia mencontohkan Tuban dengan adanya pembangunan pabrik semen dan minyak.

“Saya langsung telepon. Kenapa Tuban, ternyata di sana ada pembuatan pabrik semen dan minyak. Kalau Gresik dan Sidoarjo serta Surabaya sudah saya prediksi,” ujarnya, Minggu (5/3/2023), seperti diberitakan Bisnis.com.

Strategi mendatangkan investor tersebut, kata dia, juga dilakukan Pemkot Malang. Tahun ini, ada investasi yang masuk dengan produk yang mempunyai nilai tinggi sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang lebih tinggi. Dia tidak menyebut nama investornya. “Insyaallah tahun ini,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2022 berhasil mencapai 6,32 persen, melampaui rerata nasional yang mencapai 5,31 persen dan Jatim 5,34 persen yang disumbang terutama sektor konsumsi.

Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengatakan perekonomian Kota Malang 2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp84,807 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp56,679 triliun.

“Ekonomi Kota Malang 2022 dibandingkan tahun 2021 meningkat sebesar 6,32 persen,” ujarnya.

Dari sisi produksi, kata dia, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 16,65 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 11,35 persen.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai kerja keras Pemerintah Kota Malang pada masa pemulihan ekonomi berhasil melejitkan pertumbuhan ekonomi pada posisi tertinggi ke- 5 di antara kab/kota di Jawa Timur.

Pulihnya pariwisata di Malang Raya, kata dia, menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan tinggi di sektor transportasi dan pergudangan, sektor penyediaan akomodasi & mamin, serta sektor perdagangan.

Pulihnya perekonomian Malang, kata Joko, juga ditandai dengan tingginya pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mengindikasikan mulai pulihnya investasi di Kota Malang. Selain itu, menurut dia, pulihnya daya beli masyarakat juga turut mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga, sehingga berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Kota Malang karena konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 66 persen pada PDRB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya