Jatim
Rabu, 30 Januari 2019 - 04:05 WIB

Dinkes Gresik Imbau Warga Waspadai Fogging Liar Berbayar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, GRESIK — Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menegaskan kegiatan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk penyebar demam berdarah dilaksanakan secara gratis karena didanai oleh pemerintah.

“Penyemprotan yang dilakukan Dinas Kesehatan tidak berbayar alias gratis karena didanai pemerintah, masyarakat tidak dibebani biaya,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Mukhibatul Khusnah di Gresik, Senin (28/1/2019).

Advertisement

Pihaknya meminta masyarakat Gresik mewaspadai adanya fogging dengan meminta imbalan uang, seiring adanya sejumlah pihak melakukan hal itu untuk meraup keuntungan.

Mukhibatul Khusnah menegaskan tempat yang menjadi fokus penyemprotan sebelumnya juga telah ditetapkan sebagai daerah endemik demam berdarah dengue (DBD) dan penderita sudah dinyatakan positif, serta telah direkomendasi puskesmas setempat.

Advertisement

Mukhibatul Khusnah menegaskan tempat yang menjadi fokus penyemprotan sebelumnya juga telah ditetapkan sebagai daerah endemik demam berdarah dengue (DBD) dan penderita sudah dinyatakan positif, serta telah direkomendasi puskesmas setempat.

Khusnah menjelaskan setiap melakukan penyemprotan pihak Dinkes tidak asal semprot dan asal beruap (mengeluarkan uap), namun obat yang digunakan harus betul-betul manjur, bermanfaat, dan aman.

“Komposisi obat dan bahan lain sebagai media penyemprotan harus sesuai. Dan yang penting lagi obat tersebut harus sesuai standar WHO maupun Kementerian Kesehatan RI dan dapat dipastikan membunuh nyamuk aedes aegypti,” katanya.

Advertisement

“Untuk tahun ini, kami diberi anggaran fogging untuk 75 titik atau 150 fokus. Biasanya untuk pemberantasan mewabahnya DBD kami tidak merekomendasikan penyemprotan. Penyemprotan hanya dilakukan pada daerah endemis, di mana sudah ada penderita positif DBD,” katanya.

Khusnah menyarankan untuk mengantisipasi berjangkitnya DBD dengan melakukan 3M Plus, yaitu menutup penampungan air, menguras bak mandi, mendaur ulang barang bekas. Plusnya memelihara ikan, memakai kelambu, menebar abate, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Sutrisno meminta masyarakat agar melapor apabila adanya permintaan dana usai melakukan penyemprotan.

Advertisement

“Memang, kenaikan jumlah penderita DBD tahun 2019 banyak dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap pihak swasta yang melakukan penyemprotan liar,” katanya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif