SOLOPOS.COM - Ilustrasi pupuk Urea. (Istimewa/pupuk-indonesia.com).

Solopos.com, PONOROGO — Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengajukan penambahan 11.000 ton pupuk bersubsidi ke Kementerian Pertanian. Pengusulan penambahan pupuk bersubsidi ini karena luasan lahan pertanian juga bertambah.

“Kami sudah mengajukan ke Kementerian [Pertanian] sekitar 11.000 ton. Tapi apakah disetujui atau bagaimana, kami belum bisa memastikan. Tunggu saja,” kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun, Rabu (23/8/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Masun menuturkan sisa alokasi yang tersedia saat ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan petani hingga akhir tahun. Kuota pupuk bersubsidi yang tersedia saat ini hanya sekitar 13.000 ton dari alokasi awal sebanyak 42.000 ton dengan jenis urea dan NPK.

Dia menyampaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, yaitu Januari-Juli 2023, konsumsi pupuk bersubsidi mengalami kenaikan sekitar 2.000 ton pada tahun ini.

Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan luas tanam. Di mana konsumsi jenis urea sudah mencapai 18.500 ton dan NPK sekitar 10 ribu ton, sehingga total konsumsi pupuk tahun ini mencapai 28,5 ribu ton.

“Memang salah satu faktornya karena peningkatan luas tanam. Tahun lalu periode sama itu 26.153 ton kalau tahun ini 28.470 ton,” ujarnya yang dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Masun mengatakan permintaan alokasi pupuk bersubsidi tersebut berdasarkan kebutuhan yang ada yakni elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Selain itu, pengajuan penambahan pupuk bersubsidi tersebut sudah dilakukan pada Juli, tetapi hingga pertengahan Agustus belum ada tanda-tanda untuk disetujui.

Dirinya berharap pengajuan tambahan pupuk bersubsidi tersebut bisa disetujui, sehingga petani tidak perlu merasa khawatir terhadap ketersediaan pupuk bersubsidi.

“Biasanya sekitar bulan September hingga Oktober nanti baru disetujui berapa, dibarengi dengan masa panen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya