SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melantik Wakil Bupati Nganjuk menjadi Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi sisa masa jabatan tahun Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2018 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (10/4/2023). (jatimprov.go.id)

Solopos.com, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengambil sumpah jabatan dan melantik Marhaen Djumadi sebagai Bupati Nganjuk, Senin (10/4/2023). Marhaen akan menjadi bupati selama masa sisa jabatan yaitu sekitar enam bulan.

Marhaen Djumadi sebelumnya merupakan Wakil Bupati Nganjuk, pasangan dari Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat pada Pilkada 2018. Namun, pada 2021 lalu, Novi terjerat kasus korupsi dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK dan Polri. Setelah itu, Marhaen diangkat menjadi pelaksana tugas (Plt) Bupati Nganjuk.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pelantikan Bupati Nganjuk ini berdasarkan Keputusan Mendagri No. 100.2.1.3-1037 tanggal 4 April 2023 tentang pengesahan pengangkatan bupati dan pengesahan pengunduran pemberhentian Wakil Bupati Nganjuk. Pelantikan sendiri digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

“Semoga pelantikan pak Bupati Nganjuk ini bisa menjadi keberkahan bagi masyarakat Nganjuk. Di mana pada hari ini Kabupaten Nganjuk juga bertepatan berusia 1.086 tahun,” kata dia yang dilansir dari jatimprov.go.id.

Khofifah menyampaikan sejauh ini koordinasi dan komunikasi yang telah dilakukan Bupati Marhaen selama menjabat sebagai Wabup Nganjuk hingga Plt. Bupati Nganjuk sangat produktif dan memberikan banyak penguatan demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Nganjuk.

Dia menyampaikan Marhaen hanya memiliki siswa waktu jabatan sebagai Bupati Nganjuk selama enam bulan. Harapannya, Marhaen bisa mewujudkan pemerintahan yang profesional menjelang tahun politik.

Gubernur juga berharap bupati yang baru bisa mengelola keuangan daerah dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Terlebih, belanja APBD harus diutamakan untuk belanja publik guna penyediaan layanan kepada masyarakat dan pembangunan wilayah. Bupati Marhaen juga diminta untuk memprioritaskan penanggulangan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan, meningkatkan kesempatan kerja, investasi dan ekspor, serta kesehatan.

“Saya berpesan agar di sisa jabatan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan publik baik dalam bentuk jasa ataupun perizinan melalui transparansi dan standarisasi pelayanan serta meniadakan pungutan liar,” pesan Khofifah.

Sementara itu, Bupati Nganjuk yang baru dilantik, Marhaen Djumadi, mengatakan ada tiga hal yang menjadi fokus usai dirinya dilantik, yaitu infrastruktur, kemandirian ekonomi, dan reformasi birokrasi.

“Ini yang harus kita kuatkan IPM-nya bagaiman anak-anak kita dorong sekolah. Bagaimana mental sukses itu karena Nganjuk berbeda dengan daerah lain. Nganjuk itu filosofinya luar biasa yang berasal dari Anjuk Ladang. Anjuk artinya kenenangan dan ladang artinya tanah. Ini berarti siapapun yang lahir dari Nganjuk artinya ia lahir dari tanah kemenangan, punya DNA sukses, punya mental juara dan tangguh,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya