SOLOPOS.COM - Sejumlah warga bergotong royong menanam tanaman jahe merah di lahan Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Rabu (9/2/2022). (Istimewa/PTOM)

Solopos.com, MADIUN — Pada awal pandemi Covid-19, jahe merah menjadi salah satu tanaman rimpang ini banyak diburu masyarakat. Bahkan, harga jahe merah saat itu bisa mencapai Rp50.000/kilogram (kg) sampai Rp100.000/kg.

Harga jahe merah naik seiring dengan permintaan tinggi. Tanaman ini banyak diburu karena dianggap memiliki khasiat, salah satunya meningkatkan imun tubuh.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Untuk memenuhi kebutuhan jahe, sebenarnya masyarakat bisa menanam sendiri jahe merah di pekarangan rumah maupun lahan kosong. Selain bisa dikonsumsi sendiri, hasil panen juga bisa dijual.

Baca Juga : Molnupiravir dan Ritonavir Jadi Obat Antivirus untuk Covid-19

Dalam mengkampanyekan penanaman jahe merah di pekarangan rumah, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Pemuda Tani Organik Madiun (PTOM) menanam 1.300 bibit jahe merah.

Mereka mengajak masyarakat Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur menanam jahe merah Rabu (9/2/2022). Sejumlah pemuda bersama warga setempat mengolah lahan milik kelompok tani Margo Santoso dan menanam seribu lebih bibit jahe merah.

Ketua PTOM, Irwan Budiyanto, mengatakan jahe merah merupakan tanaman kaya manfaat. Pada awal pandemi Covid-19, jahe merah sempat sulit didapat karena banyak orang yang mencari untuk meningkatkan imun tubuh.

Baca Juga : Bolehkah Pasien Positif Omicron Mengonsumsi Obat yang Dijual Bebas?

Irwan memulai kampanye dengan mencontohkan menanam jahe merah di lahan milik kelompok tani Desa Jerukgulung. “Ini sebagai percontohan. Kami menanam 1.300 bibit jahe merah di lahan milik kelompok tani. Kami juga mencontohkan bagaimana mengolah lahan untuk tanaman jahe merah,” kata dia.

Bantuan Bibit Pepaya

Selain mudah ditanam, lanjut Irwan, tanaman jahe merah juga mudah dalam perawatan. Hanya saja, dia mengarahkan penggunaan pupuk organik supaya khasiat jahe merah lebih maksimal.

“Kami menyarankan pemupukan menggunakan organik. Kalau mau diberi pupuk kimia tidak apa-apa, tapi porsinya sedikit. Pupuk organik kan bisa diambil dari limbah di sekitar rumah, seperti urin kelinci, air cucian beras, dan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga : Kemenkes Sediakan Paket Obat Gratis Bagi Pasien Isoman Positif Omicron

Bukan hanya memberikan bantuan bibit hingga memandu saat menanam, kelompok pemuda ini juga bakal membimbing warga saat merawat. Selain memberikan bibit jahe merah, PTOM juga memberikan 100 bibit pepaya California.

Dipilih pepaya California karena mempertimbangkan nilai ekonomis. “Pepaya California kan banyak dicari masyarakat. Harganya juga lumayan. Untuk perawatan juga lebih mudah. Buahnya kan bisa dimakan sendiri atau dijual,” tutur Irwan.

Dia berharap langkah kecil ini bisa ditiru warga lain dengan memanfaatkan lahan di pekarangan rumah. Warga tidak perlu membeli jahe merah maupun pepaya California. Langkah ini juga bisa menjadi salah satu upaya memulihkan perekonomian masyarakat pedesaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya