Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Di Balik Mantra, Ritual, dan Santet yang Lekat dengan Banyuwangi

Di Balik Mantra, Ritual, dan Santet yang Lekat dengan Banyuwangi
user
Jumat, 15 April 2022 - 20:27 WIB
share
SOLOPOS.COM - Cuplikan surat kabar pendapat Jenderal Wiranto soal Pembantaian Banyuwangi 1998. (Wikimedia)

Solopos.com, BANYUWANGI — Hampir seperempat abad, Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang tak henti menjadi bahan perbincangan. Utamanya setelah peristiwa memilukan yang terjadi pada 1998 silam. Pembantaian terhadap orang yang diduga melakukan praktik ilmu hitam (santet atau tenung) seolah menguatkan bahwa wilayah itu adalah pusat ilmu perdukunan. 

Pembantaian itu terjadi pada kurun waktu Februari hingga September 1998. Namun hingga saat ini motif pasti dari peristiwa tersebut masih belum jelas. Pembunuhan pertama terjadi pada Februari 1998 dan memuncak hingga Agustus dan September 1998. Pada kejadian pertama di Februari, banyak yang menganggapnya sebagai peristiwa biasa, atau tidak akan berbuntut panjang. 

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN