SOLOPOS.COM - Kegiatan uji coba wahana perahu bermotor di bawah Jembatan Manguharjo di Sungai Bengawan Madiun. ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun

Solopos.com, MADIUN — Pemerintah Kota Madiun serius bakal membangun tempat wisata di Sungai Bengawan Madiun. Untuk merealisasikan itu, pemkot kini mengalokasikan anggaran senilai Rp891 juta untuk pembangunan proyek dermaga apung di sungai tersebut.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Madiun, Suyanto, mengatakan sesuai rencana dalam wisata air tersebut nantinya ada perahu moto yang akan menjadi salah satu wahana. Untuk itu, dermaga apung di bawah Jembatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, perlu dibangun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Saat ini, tahap pembangunan dermaga apung masih dalam proses lelang. Menunggu penunjukan pemenang dan selanjutnya kontrak,” ujarnya, Jumat (30/6/2023).

Dia menyampaikan ada lima item pekerjaan utama dalam paket pembangunan dermaga apung di Jembatan Manguharjo, yakni persiapan, tangga, panggung, dermaga apung, dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Untuk konsepnya, akan dibangun tangga trap berbahan wood plastic composite (WPC) hollow dari tanggul atas turun ke tepian sungai. Selanjutnya, ujung tangga bawah dibangun dermaga dengan konsep apung atau nonstatis. Tujuannya agar dapat mudah dipindah.

“Estimasi mulai pekerjaan pertengahan bulan depan. Butuh waktu sekitar empat bulan untuk menyelesaikan pembangunan dermaga,” kata Suyanto yang dikutip dari Antara.

Menurut dia, seluruh komponen dermaga apung menggunakan material fabrikasi, sebab dermaga hanya akan beroperasi di luar musim hujan atau ketika ada kegiatan tertentu.

“Karena bukan pembangunan permanen, maka tidak perlu izin Balai Besar Wilayah Sungai [BBWS] Bengawan Solo. Hanya, informasinya kalau untuk pemanfaatan sungai perlu kajian,” ujar dia.

Menurut Suyanto, kajian dari BBWS Bengawan Solo memang perlu dilakukan. Tujuannya, untuk menentukan titik lokasi objek wisata air dan juga untuk mengukur tingkat risiko luapan air Kali Madiun dan sebagai pertimbangan aspek keamanan serta keselamatan.

“Intinya, guna mengetahui lokasi yang ditentukan cocok atau tidak dimanfaatkan untuk wisata air,” jelasnya.

Pemerintah kota kini membidik potensi aliran Sungai Bengawan Madiun yang melalui wilayahnya untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai tempat wisata air.

Wali Kota Madiun Maidi menyatakan pengembangan wisata air di Bengawan Madiun merupakan bentuk optimalisasi sumber daya alam yang ada di wilayahnya.

“Sumber daya alam yang kita miliki harus dikelola sebaik mungkin dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan upaya mewujudkan hal itu,” katanya.

Wali Kota juga berharap nantinya kawasan wisata air tersebut tidak hanya menjadi obyek wisata hiburan. Tetapi, juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak.

“Nanti, di sini juga akan ada wisata kuliner tradisional. Harapannya, pemanfaatan kawasan Taman Bantaran ini bisa semakin optimal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya