SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah dengue. (beritajakarta.com)

 

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG – Selama kurun Januari hingga pertengahan April 2016, penyakit demam berdarah merenggut sembilan korban jiwa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Terakhir, kasus kematian akibat demam berdarah terjadi di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.

“Mungkin akibat terlambat penanganan sehingga penderita mengalami kejang, panas tinggi dan trombosit drop tidak stabil,” kata Kasi Pemberantasan Penyakit Dinkes Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Senin (18/4/2016).

Menurut Didik, korban yang masih berusia anak-anak di sekitar wilayah Kedungwaru itu sempat dibawa ke rumah sakit, namun tidak bertahan lama. “Infonya sempat menjalani perawatan medis, namun rupanya tidak tertolong,” ujar dia.

Didik mengatakan, laporan adanya DB di kawasan Kedungwaru sudah diterima sebelum adanya korban jiwa.

Dinkes Tulungagung saat ini menjadwalkan kegiatan pengasapan atau fogging untuk memberantas perkembangan nyamuk aedes aegypti yang menularkan demam berdarah.

Data lain yang masuk, kata dia, ada sekitar tiga pasien DB yang dirawat di rumah sakit. “Pagi tadi, petugas kami sudah melakukan fogging kawasan Rejoagung,” ujarnya.

Kendati tidak semasif tahun lalu, Didik menyatakan saat ini dinkes belum mencabut status waspada demam berdarah. “Kami patut waspada karena angka korban jiwa sejauh ini cukup banyak, sembilan orang,” kata Didik.

Rinciannya, lanjut dia, dua korban DB meninggal pada Januari, Februari tiga korban, Maret tiga korban serta satu sisanya meregang nyawa pada April 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya