Jatim
Rabu, 6 Mei 2020 - 08:05 WIB

DBD Merebak di Kabupaten Madiun, 48 Kasus dan 1 Meninggal Dunia

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Iluistrasi perawatan pasien DBD. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, MADIUN — Kasus demam berdarah dengue tidak kalah mematikan daripada virus corona. Di Kabupaten Madiun, sepanjang tahun 2020 ini tercatat ada 48 kasus DBD dengan satu pasien meninggal dunia

“Sudah ada pasien meninggal akibat demam berdarah satu orang. Masih anak-anak yang meninggal. Itu terjadi bulan Januari 2020,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Amam Santosa, kepada wartawan, Selasa (5/5/2020).

Advertisement

Seorang Pendeta dan Jamaah Tablig Akbar di Pasuruan Positif Covid-19

Amam menuturkan untuk jumlah kasus demam berdarah ini tersebar di sejumah kecamatan di wilayah Kabupaten Madiun. Kecamatan paling banyak kasus DBD ada di Kecamatan Saradan dengan 12 kasus, Kecamatan Pilangkenceng enam kasus, dan Kecamatan Balerejo lima kasus.

Perebaran kasus DBDB secara terperinci pada bulan Januari ada sebanyak 14 kasus dan meninggal dunia satu orang, Februari ada 15 kasus, Maret ada 10 kasus, dan April 9 kasus.

Advertisement

100 Karyawan Pabrik Sampoerna Madiun Akan Ikuti Rapid Test

Untuk penanganannya, kata Amam, ketika ada kasus maka petugas akan melakukan penindakan di sekitar rumah pasien. Kalau memang diperlukan akan dilakukan fogging.

Dia menyampaikan saat ini kasus demam berdarah masih menjadi ancaman masyarakat. Untuk itu, masyarakat diminta tidak melalaikan kebersihan lingkungan. Meskipun saat ini kondisinya masih menghadapi wabah Covid-19, tetapi masyarakat juga tidak boleh lengah terhadap ancaman penyakit demam berdarah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif