SOLOPOS.COM - Warga melihat kondisi bangunan yang rusak akibat ledakan bubuk mesiu untuk bahan baku petasan di Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). ANTARA/ Asmaul

Solopos.com, BLITAR — Ledakan hebat di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membuat empat orang meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan. Bukan hanya itu, ledakan tersebut juga membuat puluhan orang luka-luka dan puluhan rumah mengalmi kerusakan.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto, mengatakan untuk saat ini terdata ada 26 rumah di lokasi yang mengalami kerusakan akibat ledakan petasan pada Minggu (19/2/2023). Pemerintah telah membagikan terpal kepada sejumlah warga yang rumahnya rusak.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami lakukan pencarian korban, koordinasi untuk pembuatan posko dan asesmen, mendatangi korban dan mendata jumlah warga terdampak. Kami juga bagikan bahan pokok dan terpal. Rumah banyak yang atapnya runtuh dan ini diberi terpal, minimal bisa bantu dari hujan,” terang Ivong, Selasa (21/2/2023).

Bukan hanya itu, kata dia, sejumlah warga juga melaporkan kalau ada sejumlah hewan ternak yang mati karena ledakan.

Mengenai korban, terdata ada empat orang yang meninggal. Sedangkan untuk korban luka-luka terdata ada 23 orang. Satu orang masih dirawat di rumah sakit.

Bupati Blitar, Rini Syarifah, mengatakan pemkab akan memperbaiki rumah warga yang terdampak ledakan hebat di Dusun Tegalrejo.

“Kami akan asesmen dulu, secepatnya kami identifikasi berat, ringan dan sedang,” kata Bupati Blitar Rini Syarifah di Blitar, Selasa.

Ia juga meminta warga tidak menempati dahulu rumahnya karena rawan. Ledakan membuat genting runtuh serta tembok rumah warga rusak.

Pemerintah sudah menyiapkan lokasi sebagai tempat pengungsian sementara. Namun, jika warga berniat hendak tinggal di rumah saudaranya terlebih dahulu karena rumahnya rusak, mereka tetap dibolehkan.

“Beberapa sudah bergerak ke rumah kerabat, karena kondisi rumah parah. Ada genting runtuh apalagi jika hujan,” kata dia.

Selain itu, Bupati juga mengatakan pemerintah juga sudah menyiapkan dapur umum untuk kebutuhan makan warga.

Sementara itu, Supin, 67, salah seorang korban mengaku dirinya belum sempat memperbaiki rumah. Saat ini, kondisi rumah masih kacau dengan banyak genteng yang runtuh. Selain itu, tandon air juga rusak.

“Tandon air rusak, pompa juga rusak. Jadi, mau ke kamar mandi pun bingung. Genting yang juga banyak yang rusak,” kata dia.

Ia juga mengaku saat ini masih tinggal di dalam rumah bersama suaminya. Anak-anaknya rumahnya jauh sehingga tidak memungkinkan pindah sementara waktu.

Dirinya berharap ada secepatnya bantuan perbaikan sehingga rumah bisa segera diperbaiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya