Jatim
Jumat, 6 Oktober 2023 - 00:12 WIB

Dampak Karhutla Gunung Lawu: 9.000 Pohon Kopi Arabika Ludes Terbakar

Yoga Adhitama  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Area perkebunan kopi di BKPH Lawu Selatan yang terkena kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu, Rabu (4/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, MAGETAN — Kebakaran hutan dan lahan di BKPH Gunung Lawu Selatan hingga Kamis (5/10/2023) mencapai 700 hektare. Dampak dari kebakaran itu, sebanyak 9.000 pohon kopi arabika di RPH Bedagung ludes terbakar.

Kepala Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Karmo, menerangkan 45 hektare pohon kopi yang ditanam oleh Karang Taruna dan dikelola Bumdes tersebut terimbas bencana karhutla Gunung Lawu. Tanaman kopi seluas 5 hektare di kawasan itu kondisinya sudah terbakar.

Advertisement

“Kami menanam sebanyak 45 hektare pohon kopi, yang terbakar sekitar 5 hektare,” ungkapnya saat dikonfirmasi.

Lahan seluas 5 hektare pohon kopi arabika yang terbakar tersebut letak gografisnya berada di atas ketinggian 1.300 mdpl. Lokasi tersebut berada di atas ilaran yang dibuat oleh sukarelawan dan masyarakat. Sehingga api masih bisa membakar area perkebunan kopi tersebut.

Advertisement

Lahan seluas 5 hektare pohon kopi arabika yang terbakar tersebut letak gografisnya berada di atas ketinggian 1.300 mdpl. Lokasi tersebut berada di atas ilaran yang dibuat oleh sukarelawan dan masyarakat. Sehingga api masih bisa membakar area perkebunan kopi tersebut.

“Yang lima hektare tersebut posisinya di atas ilaran, jadi kita harus ikhlaskan,” lanjutnya.

Pohon kopi ditanam pada musim penghujan tahun lalu. Sehingga saat ini sudah berusia 1,5 tahun. Ribuan pohon kopi tersebut sebagian sudah ada yang siap untuk dipanen.

Advertisement

Akibat kebakaran perkebunan kopi itu, Karmo menyebutkan kerugiannya ditaksir mencapai Rp180 juta rupiah.

“Kalau kita akumulasikan 1 pohon nilainya Rp20.000, maka tinggal mengalikan dengan pohon yang ada di 5 hektare,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Resor Pemangkuan Hutan (KRPH) Sarangan BKPH Lawu Selatan, Supriyanto, mengatakan kebakaran ini juga sudah menghanguskan tanaman endemik asli Gunung Lawu, seperti cemara udang, kemlanding, puspa dan lainnya.

Advertisement

“Kalau yang bagian puncak sudah terbakar, tanamannya rimba campur, seperti cemara udang, kemlanding dan puspa,” jelas Supriyanto, Kamis (5/10/2023).

Supriyanto mengatakan kebakaran yang terjadi di BKBH Lawu Selatan ini akibat rambatan api dari wilayah Ngawi. Meski demikian, di wilayah Magetan sudah cukup meluas.

“Kalau di wilayah RPH Sarangan masih sekitar 22,5 hektare. Yang paling besar di RPH Bedagung sekitar 800 hektare,” jelasnya.

Advertisement

Diketahui data terakhir luas kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu mencapai 1.990 hektare. Dengan rincian 1.250 hektare di Ngawi,  40 hektare di Karanganyar, dan 700 hektare di Kabupaten Magetan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif