SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati acara Kenduri Tumpeng Durian di Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Minggu (19/2/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Ratusan orang memadati Kampung Durian Banaran, Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (19/2/2023) siang. Mereka bersama-sama menikmati ratusan butir durian yang disajikan dalam Kenduri Tumpeng Durian.

Satu gunungan setinggi sekitar tiga meter berisi ratusan butir durian terlihat teronggok di kawasan Kampung Durian Banaran. Setelah prosesi pembukaan rampung, terlihat puluhan hingga ratusan orang berebut untuk mendapatkan durian dari gunungan itu. Tak sampai 10 menit, ratusan durian di gunungan itu pun ludes.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Panitia terlihat melepaskan satu per satu durian di gunungan itu, kemudian dibagikan kepada warga yang mengelilingi gunungan tersebut. Setelah mendapatkan durian, warga terlihat menepi kemudian menikmatinya.

Selain buah durian, dalam acara syukuran tersebut juga ada buah manggis, rambutan, dan alpukat.

Seorang pengunjung, Fitri Rusmala, mengatakan dirinya datang ke Kampung Durian Banaran bersama temannya. Dia beruntung mendapatkan satu buah durian khas Suluk untuk dinikmati.

durian suluk madiun
Pengunjung memadati acara Kenduri Tumpeng Durian di Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Minggu (19/2/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

“Iya cuma dapat satu. Tadi ke sini bareng teman-teman,” ujar dia.

Kepala Desa Suluk, Daryono, mengatakan acara ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Suluk atas durian yang selama ini menjadi potensi perekonomian warga. Dia menuturkan di desanya ada ribuan pohon durian.

“Hampir setiap RT di Suluk ada kebun duriannya. Untuk pohonnya, tidak terhitung jumlahnya. Ada yang usianya baru lima tahun hingga ratusan tahun. Semuanya berbuah,” kata Daryono.

Dia menuturkan durian ini menjadi potensi perekonomian yang selama ini dikembangkan. Durian Suluk sudah dijual ke berbagai daerah. Bahkan, saat musim durian tiba, seperti bulan Januari hingga Februari, banyak pengunjung yang datang ke Suluk untuk menikmati durian lokal.

“Kalau durian Suluk itu ciri khasnya ya rasanya beda. Manis, aromanya menyengat dan dagingnya tebal,” ujarnya.

Daryono berharap Kampung Durian Banaran ini semakin dikenal masyarakat luas. Sebagian besar rumah di Banaran menjual durian, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir saat datang ke Suluk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya