Jatim
Sabtu, 3 Juli 2021 - 11:53 WIB

Covid-19 di Jatim Meledak, Gubernur Khofifah Berharap Besar Pada PPKM Darurat

Abdul Jalil  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau salah satu ruangan di RS Lapangan Joglo Dungus di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Rabu (3/2/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan perlu ditarik rem darurat untuk menghentikan penyebaran kasus Covid-19 melalui pembatasan mobilitas sosial.

“PPKM Darurat sesuai instruksi Presiden Jokowi ini menjadi harapan besar bagi kita untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Timur. Karenanya, koordinasi dan sinergi terkait pelaksanaan PPKM Darurat dengan berbagai pihak terkait harus terus dilakukan,” kata Khofifah yang dikutip dari siaran pers, Jumat (2/7/2021).

Advertisement

Sebagai informasi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, Pemprov Jatim telah menambah bed di ruang isolasi maupun ICU isolasi Covid-19.

Baca juga: Berstatus Level 4, Madiun Siap Berlakukan PPKM Mikro Darurat!

Advertisement

Baca juga: Berstatus Level 4, Madiun Siap Berlakukan PPKM Mikro Darurat!

Khofifah mengatakan pada bulan Juni 2021, pihaknya telah melakukan ekspansi besar-besaran ICU isolasi dari 850 bed menjadi 1.219 bed. Sedangkan di ruang isolasi dari 7.110 bed menjadi 12.515 bed.

Meskipun telah dilakukan penambahan bed, kata Khofifah, dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19 ini tidak akan pernah cukup jika hanya menangani hilirnya saja.

Advertisement

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Madiun Raya Jadi Perhatian Pemprov Jatim

Berdasarkan kalkulasi dan breakdown yang mendetail, target vaksinasi diharapkan bisa tercapai dua juta orang divaksinasi per hari.

“Kami dapatkan bahwa satu kabupaten/kota di Jatim memiliki target rentang antara 10-50 ribu vaksinasi per hari. Mohon para bupati/wali kota memperhatikan dan berusaha semaksimal mungkin mencapai breakdown target per kabupaten/kota,” ujar dia.

Advertisement

Bak Penampung Selalu Kurang

Pakar Epidemiologi dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, mengatakan kasus Covid-19 di Jatim ini sudah mencapai third wave. Bila ada banjir bandang kasus Covid-19 dari atas mengalir ke bawah, bagaimanapun meski ada bak penampung (rumah sakit), sebesar apa pun bak penampung tersebut akan selalu kurang. Sehingga yang perlu dilakukan adalah membuat hulu terbendung.

Baca juga: Membanggakan! Desa Pule Madiun Masuk Nominasi Lomba Desa Jatim 2021

Untuk itu, perlu ada pembatasan secara tegas yang membuat orang tetap stay at home, sembari melakukan pencegahan yang sifatnya promotif, preventif, kuratif, dan percepatan vaksinasi.

Advertisement

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, per Kamis (1/7/2021), penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.397 orang. Sehingga kasus total konfirmasi positif di Jatim mencapai 174.430 orang.

Penambahan kasus harian ini merupakan rekor tertinggi di Jatim sejak awal Covid-19 tahun lalu. Penambahan ini lebih tinggi dari puncak kedua yang terjadi 15 Januari 2021 yaitu sebanyak 1.198 orang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif