SOLOPOS.COM - M Afrizal (10) warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, bersama ibunya, Aminayu (kiri) pada saat dibawa petugas untuk meninggalkan ruang perawatan Galunggung, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (26/10/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)M Afrizal (10) warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, bersama ibunya, Aminayu (kiri) pada saat dibawa petugas untuk meninggalkan ruang perawatan Galunggung, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (26/10/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)

Solopos.com, MALANG — M Afrizal, 10, salah satu korban dalam tragedi Kanjuruhan akhirnya diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan selama 24 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur.

Bocah asal Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, itu dinyatakan kondisinya membaik setelah menjalani serangkaian perawatan dan operasi. Padahal, saat awal masuk rumah sakit, kondisinya sempat kritis.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wakil Direktur Pelayanan Penunjang RSUD Saiful Anwar, dr. Widodo Budi Prasetyo, mengatakan Afrizal diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Namun, bocah 10 tahun ini masih memerlukan rawat jalan.

“Dari dokter yang merawat sudah diperkenankan untuk pulang. Semoga dalam perawatan di rumah lebih sehat dan bisa pulih,” kata dia, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga: Polda Limpahkan Berkas Tersangka Tragedi Kanjuruhan ke Kejati Jatim

Dalam kesempatan itu, spesialis bedah plastik yang merawat Afrizal, dr. Yudi Siswato menjelaskan, saat ini kondisi pasien sudah dalam keadaan baik dan stabil. Sehingga, tim dokter memutuskan untuk pasien agar bisa melanjutkan perawatan di rumah dan rawat jalan.

Menurut Yudi, Afrizal yang dirawat di RSUD Saiful Anwar selama 24 hari tersebut, sempat berada di Unit Perawatan Intensif (ICU) selama tujuh hari. Pada saat masuk ke ICU RSUD Saiful Anwar, pasien sempat mengalami penurunan kesadaran.

“Perawatan di ICU kurang lebih tujuh hari. Pada waktu datang pasien dengan penurunan kesadaran. Tapi, selama perawatan di ICU secara bertahap kondisinya membaik dan sadar penuh 100 persen,” katanya.

Ia menambahkan, selama dirawat di rumah sakit tersebut, pasien juga telah menjalani operasi sebanyak lima kali pada luka di bagian paha pasien. Salah satu tindakan operasi yang dilakukan tersebut adalah operasi penanaman kulit.

Baca Juga: Terbukti Terima Suap, Hakim PN Surabaya Nonaktif Itong Divonis 5 Tahun Penjara

“Selama perawatan 24 hari sudah menjalani operasi sebanyak lima kali, salah satunya operasi penanaman kulit dan hasilnya bagus. Berhasil 100 persen,” katanya.

Sementara itu, spesialis anak dr Ery Olivianto menambahkan, pasien pada saat masuk ke rumah sakit sempat menderita trauma di paru-paru. Namun, kondisi pasien terus membaik dan akhirnya sudah dalam kondisi normal. Pasien juga sempat mengalami stress pascatrauma.

“Secara umum kondisi paru-parunya sudah normal tidak membutuhkan operasi, observasi saja sudah membaik. Juga pernah mengalami stress pascatrauma dan sudah kita konsultasikan dengan bagian psikiatri, sudah melakukan pengobatan dan sangat membaik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya