SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, membuka Job Market Fair di GOR Wilis Kota Madiun, Senin (30/5/2016). (Istimewa)

Bursa kerja, perusahaan peserta Job Market Fair Madiun kecewa jumlah pelamar tidak banyak.

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah perusahaan peserta Job Market Fair atau Bursa Kerja yang diselenggarakan Pemerintah Kota Madiun kecewa dengan minimnya jumlah pelamar yang mendaftar untuk menjadi karyawan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bursa kerja yang diikuti 33 perusahaan dari berbagai daerah ini digelar dua hari pada Senin-Selasa (30-31/5/2016) di Gedung Olah Raga (GOR) Wilis kota setempat.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Selasa siang, puluhan pencari kerja memadati GOR Wilis untuk melihat sejumlah lowongan pekerjaan yang dibuka perusahaan.

Ada beberapa stan perusahaan yang dipadati pencari kerja, tetapi ada pula sejumlah stan perusahaan yang lengang dan tidak dilirik pencari kerja. Sebagian besar stan perbankan menjadi idola bagi pencari kerja.

Admin Outsource FIF cabang Madiun, Erik Wahyu Aribowo, mengatakan selama dua hari mengikuti bursa kerja di GOR Wilis hanya mendapatkan 13 orang yang memasukkan surat lamaran pekerjaan.

Dia menganggap jumlah pelamar kerja pada job fair kali ini sangat sedikit. Erik menyampaikan perusahaan menargetkan pelamar pada bursa kerja itu sebanyak-banyakya, karena kebutuhan tenaga kerja memang banyak.

“Ini sangat sedikit sekali pelamarnya, dua hari baru dapat 13 pencari kerja,” kata dia kepada Madiunpos.com.

Dia menambahkan sebenarnya untuk saat ini tenaga kerja yang dibutuhkan di FIF Madiun sebanyak 10 orang. Tetapi, proses mutasi dan keluar masuk karyawan di FIF sangat tinggi sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja.

Lebih lanjut, 13 pelamar yang sudah memasukkan berkas tersebut akan diproses dan ketika sesuai kualifikasi akan dipanggil untuk menjalani tes tertulis, interview, psikotes, dan tes kesehatan.

“Untuk yang sudah mengirim lamaran ketika belum dipanggil jangan berkecil hati, karena itu akan menjadi daftar cadangan ketika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak, maka daftar itu yang akan digunakan,” kata dia.

Dia menganggap meski pada bursa kerja tersebut kurang maksimal dalam menggaet pencari kerja, namun mengikuti acara seperti itu mempermudah perusahaan dalam mencari tenaga kerja. Selain itu, acara bursa kerja juga dianggap lebih efektif untuk mendapatkan tenaga kerja baru.

General Affair PT Karyamitra Budisentosa, Ahmad Rozikin, mengatakan selama dua hari mengikuti kegiatan bursa kerja hanya mendapatkan 25 pendaftar.

Padahal, perusahaan tersebut membutuhkan 100 tenaga kerja untuk ditempatkan di bagian produksi sepatu kulit ekspor itu.

Ahmad menyampaikan jumlah pelamar tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan perusahaan saat mengikuti agenda bursa kerja itu. Menurut dia, banyak pencari kerja yang kurang tertarik pada pekerjaan yang ditawarkan perusahaannya.

“Kami membuka lowongan di bagian produksi produk dengan kualifikasi pendidikan minimal SMA/sederajat. Mungkin banyak dari peserta bursa kerja itu lulusan sarjana sehingga mereka enggan untuk ditempatkan di bagian produksi produk,” jelas dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan jumlah pelamar pada kegiatan serupa yang juga diselenggarakan di GOR Wilis beberapa pekan lalu dianggap lebih berhasil. Hal ini dikarenakan pada saat itu, perusahaannya bisa menggaet hingga 150 pelamar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya