Jatim
Rabu, 25 Juli 2018 - 22:05 WIB

Bupati Ponorogo Serahkan 50 Ambulans untuk Desa

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, PONOROGO</strong> — Bupati Ponorogo Ipong&nbsp;<span>Muchlissoni</span> menyerahkan 50 unit mobil ambulans Desa Siaga untuk 50 desa di Ponorogo, Rabu (25/7/2018). Bantuan berupa 50 unit mobil ambulans dari Pemkab Ponorogo itu menelan anggaran senilai Rp7,5 miliar.</p><p dir="ltr">Penyerahan mobil ambulans itu <a title="855 Anak Kota Madiun Mengalami Stunting" href="http://madiun.solopos.com/read/20180725/516/930076/855-anak-kota-madiun-mengalami-stunting">dilakukan</a> Bupati Ipong di Alun-alun Ponorogo, Rabu.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan penyerahan bantuan berupa 50 unit mobil ambulans ini merupakan bantuan tahap kedua. Sebelumnya pada tahun lalu pemerintah kabupaten telah menyerahkan 40 unit mobil ambulans ke desa-desa.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan pengadaan 50 unit mobil ambulans ini menghabiskan anggaran Rp7,5 miliar. Pengadaaan mobil ambulans ini menggunakan sistem e-katalog bukan sistem lelang.</p><p dir="ltr">&ldquo;Saya akan mengupayakan sesuai dengan kemampuan keuangan. Ada 281 desa yang bakal saya upayakan dapat semua,&rdquo; kata dia yang dikutip dari situs resmi Pemkab Ponorogo.</p><p dir="ltr">Ipong menyampaikan ada dua desa di Kecamatan Pudak yang tidak mendapatkan ambulans desa siaga ini.</p><p dir="ltr">&ldquo;Ada dua desa yang jauh tapi tidak dapat karena faktor <a title="42 Calhaj Lansia Tulungagung Dipercepat Berangkat Haji" href="http://madiun.solopos.com/read/20180724/516/929713/42-calhaj-lansia-tulungagung-dipercepat-berangkat-haji">jumlah penduduk</a>,&rdquo; kata dia.&nbsp;</p><p dir="ltr">Untuk perawatan mobil dan alat kesehatannya, Ipong menjelaskan itu merupakan tanggung jawab desa penerima mobil ambulans. Harapannya dengan adanya mobil ambulans ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu bisa memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan.</p><p dir="ltr">"Munculnya ini karena ada beberapa keluhan dari desa kalau ada yang meninggal dunia harus berjalan kaki jauh. Dengan ini <a title="Terdakwa Pencabulan Anak di Madiun Belum Dieksekusi, Ini Sebabnya" href="http://madiun.solopos.com/read/20180724/516/929990/terdakwa-pencabulan-anak-di-madiun-belum-dieksekusi-ini-sebabnya">masalah pelayanan</a> kesehatan dan kematian bisa teratasi," jelas dia.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif