SOLOPOS.COM - Ratusan pemuda mengatasnamakan Pemuda Surabaya Bersatu menggelar aksi berupa doa bersama untuk Rocky Gerung di depan Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Kamis (3/8/2023) sore. ANTARA/HO-Pemuda Surabaya

Solopos.com, SURABAYA — Dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo oleh Rocky Gerung mendapat respons dari warga Surabaya. Ratusan orang yang mengatasnamakan Pemuda Surabaya Bersatu menggelar aksi berupa doa bersama untuk Rocky Gerung.

Aksi tersebut digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (3/8/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami Pemuda Surabaya Bersatu mengingatkan bahwa penting untuk selalu berbicara dengan hormat dan menghargai perbedaan pendapat,” kata salah satu inisiator aksi bernama Hadrean Renanda saat orasi.

Aksi tersebut dilakukan dengan khidmat dan dilakukan secara bergiliran untuk masing-masing pemeluk agama.

Diketahui aksi tersebut merupakan dampak adanya dugaan penghinaan kepada Presiden RI Joko Widodo yang dilontarkan oleh seorang akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung (RG) dalam sebuah pidatonya belum lama ini. Pidato tersebut sempat viral di media sosial dan menyebabkan gejolak di tengah masyarakat, khususnya dari pendukung Presiden Jokowi.

Bahkan Rocky Gerung telah dilaporkan ke polisi oleh Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan pada Rabu (2/8/2023).

“Jika ada perbedaan pandangan politik atau pendapat, lebih baik untuk berdialog dengan sopan dan menghindari penghinaan atau pemecah belah bangsa,” ucapnya yang dikutip dari Antara.

Hadrean juga mengingatkan agar semua pihak selalu berupaya mencari cara untuk menciptakan pemahaman dan toleransi di antara sesama.

“Jika Rocky Gerung telah melakukan tindakan yang menghina Presiden Jokowi atau melanggar hukum, itu adalah masalah yang harus ditangani oleh pihak berwenang, seperti kepolisian atau lembaga hukum yang berlaku,” kata Hadrean.

Ia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan semoga Rocky Gerung mendapatkan kesadaran dan kebijaksanaan dalam tindakannya.

“Semoga dia memahami dan menghargai dampak dari pernyataan dan tindakannya terhadap orang lain dan masyarakat. Semoga dia juga dapat belajar untuk berbicara dengan penuh hormat, menghargai perbedaan, dan berkontribusi secara positif untuk menciptakan pemahaman dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya.

Hadrean berharap kesadaran ini membawanya pada jalan yang lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain dan berkontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia.

Di sisi yang sama, Kusnan yang juga sebagai inisiator gerakan menegaskan bahwa kegiatan Yasin dan Tahlil di depan Gedung Grahadi ini memang respons penghinaan yang dilakukan RG terhadap Presiden Jokowi.

“Sebagai masyarakat, jelas kami merasa sangat tersinggung Presiden kami dihina dan dilecehkan. Apalagi, dilakukan seorang yang mengaku akademisi dan profesor seperti Rocky Gerung,” kata Kusnan.

Kalau ada yang tidak terima dan berbuat berbuat anarkis, kata dia, malah melanggar hukum. Hal itu bukan sifat dari anak-anak pendukung Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya