Jatim
Rabu, 10 Juli 2019 - 15:00 WIB

Buaya Tertua di Umbul Madiun Square Mati di Usia 103 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Seekor buaya muara penghuni Madiun Umbul Square mati di usianya yang mencapai satu abad. Buaya yang diberi nama Bagong itu memiliki berat sekitar 200 kg dan panjang sekitar 5 meter.

Hasil visum yang dilakukan dokter hewan, buaya muara itu mati dengan kondisi mengalami luka-luka di bagian mulut dan hidung.

Advertisement

Direktur Madiun Umbul Square, Afri Handoko, mengatakan Bagong mati dalam usia yang mencapai 103 tahun. Bagong ini termasuk buaya tertua dan hewan tertua yang ada di Lembaga Konservasi Umbul Square.

Bagong diketahui mati pada hari Sabtu (6/7/2019). Saat itu petugas sudah mendapati buaya jantan itu tidak mau lagi makan dan diam saja. Namun, bangkai buaya tersebut kemudian baru dikubur pada Minggu (7/7/2019).

Advertisement

Bagong diketahui mati pada hari Sabtu (6/7/2019). Saat itu petugas sudah mendapati buaya jantan itu tidak mau lagi makan dan diam saja. Namun, bangkai buaya tersebut kemudian baru dikubur pada Minggu (7/7/2019).

Afri menuturkan kematian Bagong itu bukan karena sakit, melainkan karena faktor usia.

“Kami merawatnya dengan baik. Kami juga memberikan nutrisi yang baik setiap hari kepada Bagong. Bagong ini mati karena usianya memang sudah tua. Hal yang wajar itu,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di Madiun Umbul Square, Rabu (10/7/2019).

Advertisement

“Bagong itu buta sejak 2013. Jadi Bagong ini kalau makan harus didekatkan ke mulutnya,” ujarnya.

Kapten Satwa Madiun Umbul Square, Prias Sukmana, menambahkan bangkai Bagong terpaksa dikuburkan di dalam lokasi kandang. Hal ini karena petugas kesulitan membawa bangkai buaya muara yang beratnya mencapai 200 kg itu.

Dia menuturkan sebenarnya bangkai buaya tersebut hendak diawetkan dengan menggunakan formalin. Tetapi, petugas kesulitan mencari formalin hingga akhirnya Bagong dikuburkan.

Advertisement

“Hari Sabtu kan baru diketahui matinya. Kami berniat untuk mengawetkan tubuh buaya itu. Tetapi mencari formalin itu tidak ada. Akhirnya Minggu baru kami kuburkan,” kata dia.

Prias menegaskan selama hidup di Umbul, Bagong selalu mendapatkan perawatan dan makanan yang tercukupi. Dalam sehari, petugas memberi makan buaya muara itu sebanyak 2 kg daging ayam.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif