SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Booming akik kini mulai membuat perajin sangkar burung pusing tujuh keliling. Apa penyebabnya?

Madiunpos.com, PONOROGO – Sejumlah perajin sangkar burung di Kota Reog Ponorogo mulai merasakan dampak buruk demam akik. Penyebanya, demam batu mulia itu telah membuat sebagian masyarakat beralih profesi dari pecinta burung atau perajin sangkar burung menjadi tukang koleksi akik.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Adalah Tukimun, salah satu perajin sangkar burung di Kabupaten Ponorogo yang merasakan badai batu akik itu. Dalam beberapa bulan terakhir ini, omzet penjualannya terjun bebas. Siapa lagi kalau bukan karena banyaknya para pecinta burung beralih profesi menjadi kolektor dan pemburu batu akik.

“Sekitar tiga bulan ini, jumlah produksi sangkar saya turun 50% dari biasanya,” ujar perajin sangkar burung dari Desa Demangan, Kecamatan Siman, Ponorogo, saat ditemui Madiun Pos di tempat produksinya, Rabu (15/04/2015).

Sebelum demam batu akik melanda Negerinya, Tukimun mampu memproduksi sangkar burung 50-70 unit/ pekan. Ia pun mampu menjual 50-an sangkar burung/ pekan.

Namum, kabar buruk itu datang setelah booming batu akik. Tukimun dan sejumlah tetangganya yang berprofesi serupa hanya bisa pasrah. Produksi batu akik dan omzetnya pun anjlok drastis. Bahkan, ia bisa menjual 30-an sangkar burung saja setiap pekan, itu sudah terbilang ngos-ngosan.

“Padahal, usaha ini sudah saya mulai sejak tahun 1995 silam,” keluhnya.

Sekadar diketahui, Tukimun memulai usaha tersebut dari nol. Ia merintis perlahan setelah belajar dari adiknya. Tukimun memakai bahan yang cukup berkualitas, yakni kayu jati. Harganya pun bervariasi. Untuk kategori sedang seharga Rp65.000-Rp80.000. Namun, yang kualitas tinggi dijual Rp200.000-Rp300.000.

“Sangkar burung kami jual ke beberapa daerah seperti Kota Madiun, Nganjuk, serta Trenggalek,” papar Tukimun.  (Rio Wicaksono/JIBI/Madiunpos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya