SOLOPOS.COM - Alif, bocah dengan penyakit kulit bersama ibunya, Fitria. Warga RT 013/ RW 004 Dukuh Palet, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, itu membutuhkan perhatian pemerintah. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Bocah kulit bersisik yang menimpa warga Kota Madiun ini sungguh pilu. Ia bahkan sejak lahir hanya berselimut daun pisang, bukan kain hangat.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Sungguh malang nasib bocah berusia 3 tahun ini. Ia menderita kelainan kulit sejak lahir. Kulitnya terus mengelupas, gatal, lalu menimbulkan luka. Bahkan, begitu ia lahir di Rumah Sakit Semarang tiga tahun silam, bukan pakaian atau selimut hangat yang dikenakannya. Melainkan, sehelai daun pisang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kalau diselimuti kain, kulitnya lengket di kain. Makanya saat lahir, Alif langsung dibungkus daun pisang oleh pihak RS,”papar Fitria Munawaroh, ibunda Alif saat ditemui Madiun Pos di kediamannya RT 013/ RW 004 Dukuh Palet, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Rabu (6/5/2015).

Alif adalah satu-satunya yang lahir kala itu dengan berselimut daun pisang. Apa daya, tubuhnya tak bisa bersahabat dengan kain terbuat dari kapas. Ibunya dengan air mata harus merelakan putra sulungya itu berselimutkan daun pisang.

“Kami sama sekali tak tahu jika Alif lahir dengan kondisi seperti ini, sebab saat USG enggak kelihatan kelainan kulit,” jelasnya.

Fitria mengaku tak merasakan firasat apapun atas kelahiran putra tercintanya itu. Sejak dalam kandungan, Alif memang ikut ibunya bekerja di daerah Batam. Selama bekerja, Fitria sama sekali tak merasakan hal-hal aneh, termasuk kandungannya.

“Saya dan suami juga tak memiliki riwayat sakit kulit aneh seperti ini. Entahlah, mungkin ini cobaan Gusti Allah,” paparnya pasrah.

Kelainan kulit yang diderita alif memang cukup langka. Sekujur tubuhnya bersisik. Di kepalanya, telinganya, tangannya, lengan dan telapak kakinya bersisik. Jika gatal, sisiknya itu mengelupas hingga menyisakan kulit tipsinya yang paling luar. Saat-saat seperti itulah, rasa perih terasa tak terperi.

Kini, Alif hanya menunggu keajaban Tuhan. Orang tuanya hanyalah kuli bangunan dengan pendapatan berkala; kala ada,kala tak ada. Harapan untuk sembuh itu selalu terbentur dengan biaya yang tak terjangkau kantong mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya