Solopos.com, MADIUN — Seorang bocah di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami gagal ginjal akut. Anak tersebut sebelumnya mengalami gangguan saat buang air kecil.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono, mengatakan anak yang diduga mengalami gagal ginjal akut itu sebelumnya telah dirawat di puskesmas terdekat, kemudian dirujuk ke rumah sakit di Madiun.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Karena ada gejala gagal ginjal akut, akhirnya anak itu dirujuk ke Surabaya,” kata Soelis, Jumat (21/10/2022).
Awal diketahui menderita penyakit misterius itu, kata dia, anak tersebut pulang sekolah dan tidak bisa kencing pada sore hari. Kemudian, kondisi tubuh anak tersebut pun tinggi. Hingga akhirnya anak itu dibawa ke puskesmas.
Baca Juga: Masih Jual Obat Sirop yang Dilarang BPOM, Apotek di Madiun Dirazia Polisi
Soelis belum bisa memastikan apakah anak tersebut ada riwayat mengonsumsi obat yang mengandung Etilen Glikol (EG) atau Dietilen Glikol (DEG). Namun, keterangan sementara anak tersebut memang tidak sedang mengonsumsi obat dengan zat pelarut itu.
“Paginya kan sekolah, tapi tidak tahu minum apa saja saat di sekolah,” ujarnya.
Pihaknya telah mengimbau kepada semua pihak untuk mengentikan peredaran obat sirop yang menagndung EG dan DEG. Terlebih sudah ada larangan resmi dari BPOM terkait obat-obat yang dilarang edar.
“Untuk sementara ini obat sirop memang tidak dibeirkan dulu. Gantinya nanti berbentuk puyer,” kata Soelis.
Baca Juga: Kemenkes Datangkan Fomepizole, Obat Gagal Ginjal Akut dari Singapura
Pihaknya juga masih menunggi hasil penelitian obat yang mengandung EG dan DEG untuk menentukan arahan dan tindakan selanjutnya. Dinkes juga telah bekerjasama dengan Ikatan Apotek Indonesia untuk melakukan pengawasan di apotek.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
