SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pantai Payangan Jember. (Solopos.com - Antara/Wahyu)

Solopos.com, JEMBER — Ritual berujung maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, menyisakan banyak tanda tanya. Peristiwa ini menjadi perhatian karena memakan 11 korban jiwa akibat terseret ganasnya ombak laut selatan. Lantas, sebenarnya apa tujuan ritual tersebut dilakukan?

Ritual tersebut dilakukan anggota kelompok Tunggal Jati Nusantara untuk menenangkan diri. Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (13/2/2022) dini hari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam kejadian itu, sebanyak 11 nyawa melayang karena terseret ombak. Sementara belasan lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Baca juga: Ingatkan Peserta Ritual, Ini Sosok Juru Kunci Pantai Payangan Jember

Dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (16/2/2022), ritual itu dilakukan untuk membersihkan diri sekaligus mencari berkah dari Ratu Pantai Selatan. Proses ritual dilakukan dengan berendam sambil merapal doa.

Dikabarkan sebelumnya, ritual di Pantai Payangan Jember itu dipimpin oleh ketua Tunggal Jati Nusantara, Nur Hasan. Peristiwa itu bermula saat 24 orang rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara tiba di Pantai Payangan Jember pada Sabtu (12/2/2022) pukul 23.00 WIB. Dari 24 orang itu, sebanyak 20 orang melakukan ritual dan 4 orang menunggu di tepi pantai.

Nahas, 20 orang yang sedang melakukan ritual di tepi pantai itu terseret arus. Sebagian pelaku ritual ditemukan dalam kondisi selamat dan sisanya meninggal dunia. Tercatat 11 orang meninggal akibat kejadian tersebut. Sementara pimpinan kelompok tersebut selamat dan kini masih menjalani perawatan.

Baca juga: Polisi Usut Ritual Maut Pantai Payangan, Ada Unsur Pidana?

Peringatan

Sebelumnya mereka sudah diingatkan Pengelola Bukit Seroja untuk tidak ke laut karena ombak besar. Namun rombongan itu tidak mengindahkan larangan dan tetap ke tepi pantai untuk melaksanakan ritual.

Setengah jam kemudian, 23 orang terseret arus air laut Pantai Payangan yang datang secara tiba-tiba. Sebanyak 12 orang selamat dan 11 lainnya meninggal dunia dalam tragedi ini.

Polres Jember menyelidiki kasus ritual maut di Pantai Payangan yang menyebabkan 11 orang meninggal. Terkait penyelidikan, polisi mulai memeriksa sejumlah saksi termasuk pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara.

“Polisi akan memeriksa saksi-saksi, terutama korban selamat untuk mengetahui latar belakang peristiwa ritual itu. Nanti kami lihat apa ada indikasi pidana,” kata Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, kepada wartawan di Pantai Payangan Jember seperti dilansir Antara, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Kronologi 11 Pelaku Ritual Pantai Payangan Jember Ditemukan Meninggal

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Gatot R Handoko, membenarkan bahwa salah seorang korban berinisial FB, 28, merupakan polisi yang berdinas di Polres Bondowoso.

“Benar, anggota dari Polres Bondowoso,” ujarnya melalui keterangan di Surabaya seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Selasa (15/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya