Jatim
Jumat, 22 Mei 2015 - 18:05 WIB

BERAS PLASTIK : Disperindagkopar Madiun Jamin Tak Ada Beras Sintetis

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemeriksaan kualitas beras di Gudang Bulog Gadang, Malang, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Beras plastik dijamin tak beredar di Madiun.

Solopos.com, Madiun — Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Pariwisata (Disperindagkopar) Kabupaten Madiun, Jawa Timur menjamin tidak ada beras palsu atau beras sintetis di pasaran wilayah itu. Penegasan itu dikemukakan menanggapi maraknya pemberitaan terkait peredaran beras plastik di Indonesia.

Advertisement

“Kami sudah melakukan pemeriksaan di pasar dan tidak ditemukan adanya beras sintetis. Jadi masyarakat tidak usah cemas dengan isu tersebut,” ujar Kepala Disperindagkopar Kabupaten Madiun, Budi Tjahjono kepada wartawan, Jumat (22/5/2015).

Menurut dia, kondisi aman beras di Kabupaten Madiun tersebut tidak lepas dari keberhasilan petani di wilayah setempat dalam berswasembada beras. Bahkan, kodisi panen beras di Kabupaten Madiun sudah surplus, sehingga tidak ada beras dari luar yang masuk ke wilayah Madiun.

Advertisement

Menurut dia, kondisi aman beras di Kabupaten Madiun tersebut tidak lepas dari keberhasilan petani di wilayah setempat dalam berswasembada beras. Bahkan, kodisi panen beras di Kabupaten Madiun sudah surplus, sehingga tidak ada beras dari luar yang masuk ke wilayah Madiun.

“Produksi beras Kabupaten Madiun terakhir mencapai 230 ribu ton setera beras. Jadi semua beras yang ada di pasaran adalah beras lokal yang dapat dijamin keasliannya,” ungkap Budi.

Karena itu, ia meminta warga Kabupaten Madiun tidak usah takut. Meski demikian, tidak ada salahnya masyarakat tetap mengikuti perkembangan informasi guna menambah wawasan.

Advertisement

Hindari Beras Sintetis
Sebagaimana diketahui, saat ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan temuan beras sintetis yang terbuat dari plastik dan campuran bahan lainnya di wilayah Bekasi. Beras plastik tersebut berbahaya jika dikonsumsi karena dapat memicu kanker dan penyakit lainnya.

Pihak Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) memberikan tiga cara yang perlu dilakukan masyarakat ketika membeli beras. Pertama adalah dengan memegang berasnya, apakah agak kasar atau licin. Kalau licin, dapat dipastikan beras tersebut terbuat dari bahan sintetis.

Cara kedua adalah dengan melihat teliti berasnya, apakah beras itu putihnya bening atau sedikit keruh. Jika berasnya berwarna putih keruh, maka merupakan beras asli yang berasal dari gabah.

Advertisement

Terakhir, perhatikan tumpukan butir beras tersebut. Jika semua beras itu utuh tanpa ada patah-patah, maka itu beras palsu atau sudah diproses.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif