Jatim
Selasa, 12 Juli 2016 - 10:05 WIB

BENCANA TRENGGALEK : Banjir dan Tanah Longsor Terjang Munjungan, Kerugian Miliaran Rupiah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir (JIBI/Bisnis/Dok.)

Bencana Trenggalek yakni hujan dan tanah longsor menerjang pada Minggu malam lalu.

Madiunpos.com, TRENGGALEK – Beberapa fasilitas umum rusak dan akses jalan antardesa terputus setelah banjir bandang disertai tanah longsor menerjang dua desa di wilayah pesisir selatan Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (10/7/2016).

Advertisement

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Kepala Desa Bendoroto Ahmad Khusairi mengatakan kerusakan terparah terjadi pada bangunan SD Negeri 1 Bendoroto dan jembatan plapar yang ambruk diterjang banjir.

Advertisement

Kepala Desa Bendoroto Ahmad Khusairi mengatakan kerusakan terparah terjadi pada bangunan SD Negeri 1 Bendoroto dan jembatan plapar yang ambruk diterjang banjir.

“Dampak kerusakan bangunan SDN 1 Bendoroto tergolong parah,” di Trenggalek, Senin (11/7/2016). Sebab, hampir 60 persen gedung sekolah itu ambruk dan terseret banjir di Sungai Plapar yang berada persis di belakang SDN 1 Bendoroto.

Salah seorang guru kelas SDN 1 Bendoroto, Sumaji, menerangkan lima ruang kelas atau ruang lokal sekolah itu hanyut terseret banjir.

Advertisement

“Saat saya periksa gedung sekolah ini sebelum Subuh, kondisi sebagian bangunan sudah hilang. Diperkirakan gedung kelas bagian belakang ambruk diterjang banjir pada malam harinya [Minggu],” beber Khusairi.

Selain gedung SDN 1 Bendoroto yang rusak parah, lanjut Khusairi, banjir bandang juga menyebabkan jembatan Plapar yang berfungsi sebagai akses penghubung antardesa ambruk.

Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yuli Prianto menambahkan pada malam yang sama juga terjadi longsor yang sempat memutus akses jalan kecamatan di Desa Bangun serta Bendoroto.

Advertisement

Dimintai konfirmasi saat sidak lokasi bencana, Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak menyatakan telah menginstruksikan langkah penanggulangan kedaruratan bencana di Desa Bangun dan Bendoroto yang terdampak paling parah.

“Tindakan awal sebagai upaya tanggap darurat bencana sudah dilakukan tim BPBD bersama aparat kepolisian, TNI dan warga dengan menyingkirkan material longsor di Desa Bangun sehingga sekarang sudah bisa dilalui kendaraan,” ujar dia.

Sementara untuk kasus gedung SDN 1 Bendoroto yang ambruk, Emil menyatakan keberadaan lokasi sekolah tersebut akan dievaluasi pemerintah daerah.

Advertisement

“Kami akan pertimbangkan untuk memindah lokasi belajar-mengajar di kemudian hari. Sementara untuk langkah kedaruratan sementara, siswa akan ditampung di kelas darurat di rumah warga dan fasilitas gedung poskesdes yang ada di Desa Bendoroto,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif