Jatim
Rabu, 13 Juli 2016 - 16:05 WIB

BENCANA TRENGGALEK : Antisipasi Bencana Susulan di Munjungan, Pemkab Siagakan Alat Berat

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Emil Elestianto Dardak (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Bencana Trenggalek berupa banjir dan tanah longsor melanda pesisir Munjungan.

Madiunpos.com, TRENGGALEK – Satu unit alat berat serta truk water supply disiagakan di dua desa terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek.

Advertisement

Hal itu untuk mengantisipasi bencana susulan seiring hujan deras yang masih mengguyur kawasan pesisir setempat.

“Tidak hanya alat berat, tentunya berikut operator kami siagakan untuk mengantisipasi jika terjadi longsor susulan,” kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di Trenggalek, Selasa (12/7/2016).

Advertisement

“Tidak hanya alat berat, tentunya berikut operator kami siagakan untuk mengantisipasi jika terjadi longsor susulan,” kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di Trenggalek, Selasa (12/7/2016).

Ia berharap penyediaan alat berat bisa membantu warga dalam menormalisasi material longsor yang menimbun jalan kampung antardesa maupun antarkecamatan yang kerap melanda pesisir Kecamatan Munjungan bagian timur dan berbatasan dengan Kecamatan Watulimo itu.

Dua desa yang saat ini berstatus siaga banjir dan tanah longsor tersebut masing-masing adalah Desa Bangun dan Bendoroto.

Advertisement

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers menerangkan bencana yang melanda beberapa desa di Munjungan pada Minggu (10/7/2016) malam hingga Senin (11/7/2016) dini hari menyebabkan 12 hektare lahan pertanian rusak.

“Selain itu, satu jembatan desa putus/ambruk serta sebuah bangunan SD runtuh diterjang banjir bandang,” tulis dia. Kerugian akibat bencana banjir bandang di pesisir selatan Trenggalek mencapai miliaran rupiah.

Lebih lanjut, Emil mengaku telah menginstruksikan kepada pimpinan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek untuk mengevaluasi keberadaan bangunan SD Negeri 1 Bendoroto yang runtuh diterjang banjir Sungai Plapar.

Advertisement

“Sisa bangunan yang ada tidak mungkin dipertahankan. Area sekolah ini sudah tidak representatif untuk digunakan aktivitas belajar-mengajar sehingga harus dicarikan lokasi yang aman,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Trenggalek Kusprigianto menyatakan jajaran saat ini sedang mengupayakan pengadaan lahan pengganti infrastruktur gedung SDN 1 Bendoroto menggunakan dana alokasi khusus (DAK) pendidikan.

“Pengadaan (tanah) masih diupayakan sementara untuk konstruksi gedung nanti akan dicarikan menggunakan sumber dana APBN. Sedang untuk tanah menjadi tanggung jawab daerah,” kata Kusprigianto.

Advertisement

Ia memperkirakan total kerugian fasilitas pendidikan yang rusak diterjang banjir mencapai Rp1,5 miliar, meliputi lima lokal ruang kelas, kesenian, serta musala yang ambruk dan hanyut terseret banjir berikut aset seperangkat gamelan serta aneka inventaris sekolah yang hilang/rusak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif