SOLOPOS.COM - Anak sekolah menyeberangi sungai dengan melewati reruntuhan jembatan Pangkal, di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Kamis (12/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Ponorogo, warga Pangkal mendesak Pemkab segera membangun jembatan yang menjadi akses utama warga desa setempat.

Madiunpos.com, PONOROGO — Warga Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Ponorogo mendesak pemerintah segera membangun jembatan Pangkal yang roboh pada Rabu (11/5/2016).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu karena jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya bagi 1.200 jiwa warga Dukuh Pangkal.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Kamis (12/5/2016), puluhan orang yang ingin melewati Sungai Pangkal harus berhati-hati saat melewati reruntuhan bangunan jembatan. Warga pun berinisitaif memasang tangga untuk mempermudah warga yang ingin melewati jembatan itu.

Warga RT 001/RW 005 Dukuh Pangkal, Kadiran, 53, mendesak Pemkab Ponorogo supaya segera memperbaiki jembatan Pangkal.

Dia mengatakan ada sekitar 1.200 dari delapan RT dan empat RW yang bertempat tinggal di Dukuh Pangkal saat ini terisolasi karena jembatan itu roboh.

Dia menuturkan untuk menyambungkan akses warga Dukuh Pangkal, warga berinisiatif membuat jembatan sesek yang akan dipasang di atas Sungai Pangkal.

“Iya ini warga bergotong royong untuk membangun jembatan sesek yang terbuat dari bambu, jembatan sesek ini sepanjang 12 meter dan lebar 1,5 meter. Nantinya hanya untuk pejalan kaki dan sepeda motor yang boleh melintas,” terang dia kepada Madiunpos.com, Kamis.

Kadiran menambahkan saat ini warga yang ingin bepergian atau belanja ke pasar harus berjalan kaki dan naik kendaraan umum.

Dia menyebutkan setidaknya ada sebanyak 200 anak yang berstatus pelajar, saat ini mereka harus berjalan melewati reruntuhan jembatan.

Warga lainnya, Yarno, berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut karena jembatan itu merupakan akses ekonomi, pendidikan, dan lainnya bagi warga Pangkal.

Selain itu, perekonomian warga desa setempat juga hampir lumpuh, karena barang hasil perkebunan dan persawahan tidak bisa diangkut ke luar desa.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Hery Sulistyono, mengatakan pihaknya telah mengecek kondisi jembatan Pangkal yang roboh diterjang aliran air.

Dia memastikan pembangunan jembatan Pangkal akan menjadi prioritas pembangunan pada tahun ini, karena jembatan tersebut merupakan akses utama warga.

Hery menuturkan pembangunan diperkirakan akan dilakukan tiga hingga lima bulan ke depan. Hal ini karena proses pembangunan dan pengadaan anggaran membutuhkan proses yang cukup panjang.

“Peristiwa robohnya jembatan ini telah dilaporkan ke bupati, pasti diprioritaskan, ini kan akses utama masyarakat,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya