SOLOPOS.COM - Warga memindahkan perabotan rumah tangga milik korban rumah runtuh di RT 001/RW 001 Dusun Krajan, Desa Kalimalang, Sukorejo, Ponorogo, Rabu (4/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Ponorogo terjadi di Desa Kalimalang Sukorejo berupa rumah runtuh.

Madiunpos.com, PONOROGO — Rumah milik Pardi yang beralamat di RT 001/RW 001 Dusun Krajan, Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, tiba-tiba runtuh, Selasa (3/5/2016) sekitar pukul 22.00 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Rumah tersebut runtuh karena bangunan tidak sesuai standar dan kerangka tembok terbuat dari bambu. Pardi merupakan ketua RT 001/RW 001 Dukuh Krajan.

Akibat dari rumah roboh itu, istri Pardi, Jumiati, yang pada saat peristiwa itu terjadi berada di dalam rumah mengalami luka parah dan saat ini masih di rumah sakit Aisyiyah Ponorogo. Selain itu, sejumlah perabotan rumah tangga dan sepeda motor milik korban rusak parah dan pecah.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Rabu (4/5/2016), puluhan orang yang terdiri atas warga dan anggota TNI melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing reruntuhan tembok dan atap rumah korban.

Warga juga mengangkut sejumlah perabotan rumah tangga seperti tempat tidur, kasur, dan barang lainnya ke luar rumah. Dari tembok yang mengalami roboh terlihat kerangka bangunan yang seharusnya menggunakan besi, tetapi kerangka itu justru menggunakan bambu.

Tetangga korban, Sunardi, mengatakan peristiwa runtuhnya rumah tersebut terjadi pada Selasa malam. Sebelum bangunan rumah itu runtuh, hujan deras mengguyur wilayah terebut sejak pukul 18.00 WIB hingga 20.00 WIB. Setelah itu, hujan berhenti dan selang dua jam tembok beserta atap rumah milik Ketua RT 001/RW 001 itu runtuh.

“Sebenarnya pada saat kejadian itu terjadi hujan telah berhenti dan tidak ada angin kencang. Tiba-tiba bangunan itu runtuh,” jelas dia kepada Madiunpos.com.

Saat peristiwa itu terjadi, Jumiati sedang menonton televisi di ruang tamu dan saat itu langsung keruntuhan atap dan tembok rumah.

Dia menyampaikan saat peristiwa itu terjadi, Pardi sedang ada kegiatan rapat RT di salah seorang warga, sehingga yang berada di rumah hanya istrinya.

“Yang di rumah hanya istrinya saja, sebenarnya anaknya juga sudah di rumah, tetapi pada saat itu anaknya sedang membeli es di luar rumah dan saat kembali rumah sudah dalam kondisi roboh,” jelas dia.

Sunardi menyampaikan sebelum rumah itu roboh, sebenarnya bangunan rumah itu sudah sedikit rusak. Hal ini diduga bangunan rumah itu tidak sesuai standar serta besi untuk kerangka bangunan diganti dengan bambu.

Sehingga saat terjadi hujan, atap yang berupa genteng semakin berat dan fondasi tidak kuat menahannya sehingga bangunan langsung roboh.

Dia menyampaikan saat ini kondisi Jumiati masih parah dengan luka di kepala dan kaki yang tertimpa reruntuhan. Saat ini, korban masih menjalani perawatan di RS Aisyah Ponorogo.

Danramil 0802/06 Sukorejo, Kapten Inf Yatimin, menyampaikan setelah mendapat laporan tersebut dari warga, sebanyak 15 anggota Koramil 0802/06 Sukorejo dikerahkan untuk membantu warga membersihkan puing-puing rerutuhan bangunan.

Sejauh ini, rumah runtuh tersebut diduga dikarenakan bangunan yang tidak sesuai standar yang telah mengalami kerusakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya