SOLOPOS.COM - Soinem, 70, salah satu warga Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, berdiri di puing-puing rumahnya yang dirobohkan karena terdampak tanah bergerak, Selasa (10/1/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Ponorogo, warga Desa Tugurejo yang terdampak tanah bergerak berharap pemerintah merelokasi mereka.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sejumlah warga Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, yang terdampak bencana alam tanah bergerak berharap pemerintah merelokasi mereka.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam beberapa pekan setelah bencana alam itu warga hidup dalam kekhawatiran karena ancaman bencana susulan. Pantauan Madiunpos.com di Desa Tugurejo, Selasa (10/1/2017), sejumlah bangunan rumah di desa itu dirobohkan dan beberapa bangunan rumah juga terlihat rusak parah dengan dinding rumah retak-retak. (Baca juga: Tanah Bergerak, Pusat Vulkanologi Rekomendasikan Rumah di 4 Desa Direlokasi)

Selain itu, lantai rumah warga juga terlihat retak dan terbelah karena tekanan dari tanah bergerak. Salah satu warga Desa Tugurejo, Soinem, 70, beserta keluarga masih bertahan di rumah yang sebagian besar sudah roboh karena terdampak tanah bergerak.

Dia mengaku takut selama tinggal di rumahnya itu karena terkadang getaran tanah terus terjadi. Soinem mengaku ingin secepatnya pindah dan memiliki rumah yang lokasinya aman. Ketakukan Soinem dan keluarganya semakin menjadi-jadi saat hujan.

“Saat hujan, kami sekeluarga mengungsi di tenda pengungsian yang disediakan pemerintah. Kalau tinggal di rumah sangat membahayakan. Kami sebenarnya capek karena harus mengungsi setiap saat,” jelas dia kepada Madiunpos.com.

Dia berharap pemerintah segera memberikan solusi bagi warga yang rumahnya sudah dibongkar dan saat ini tinggal di tempat seadanya. Dia juga berharap pemerintah segera merelokasi warga yang terdampak bencana alam ini.

“Di sini sudah tidak aman, sering terjadi guncangan. Kami berharap pemerintah bisa segera merelokasi ke tempat yang aman,”  kata dia. (Baca juga: Ini Penyebab Utama Tanah Bergerak di Ponorogo Menurut Pusat Vulkanologi)

Warga Desa Tugurejo lainnya, Buyamin, 70, juga mengatakan hal senada. Dia berharap pemerintah segera mencarikan tempat layak bagi warga terdampak bencana tanah gerak.

Buyamin menuturkan dalam sepekan terakhir tanah gerak telah merusak lantai rumahnya dan membuat bangunan rumahnya goyah. Saat hujan, dia beserta istri dan anaknya langsung mengungsi ke tenda pengungsian.

“Saya di sini sudah lama, baru kali ini mengalami bencana tanah gerak yang sangat parah. Ini lantai rumah saya sampai merekah,” terang dia.

Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, mengatakan hingga saat ini ada enam rumah di Desa Tugurejo yang dibongkar karena kondisinya membahayakan. Selain itu, 31 rumah lainnya juga mengalami kerusakan di berbagai bagian rumahnya.

Dia mengatakan relokasi warga yang terdampak masih menunggu kebijakan dari Pemkab Ponorogo. Namun, dia mengklaim sudah melaporkan dan mengajukan relokasi ke pemerintah kabupaten.

“Selama ini solusi yang ada yaitu saat hujan warga tinggal di pengungsian. Untuk kebutuhan logistik sudah terpenuhi, warga mendapat bantuan dari pemerintah dan komunitas sosial,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya