SOLOPOS.COM - Penjaga SDN 02 Tugurejo, Yudi Purnanto, memperlihatkan retakan lantai sekolah karena tanah bergerak, Senin (5/12/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Ponorogo, kegiatan belajar mengajar di SDN 02 Tugurejo akan dipindahkan ke dua sekolah.

Madiunpos.com, PONOROGO — Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN 02 Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, akan dipindahkan ke dua sekolah dasar yang berdekatan dengan sekolah tersebut. Hal itu sebagai solusi atas kondisi bangunan SDN 02 Tugurejo yang rusak terkena dampak tanah gerak Slahung beberapa waktu lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Dinas Pendidikan Ponorogo, Purwo, mengatakan dinas telah mendapat laporan mengenai kondisi bangunan SDN 02 Tugurejo yang terdampak bencana tanah gerak akhir Slahung pekan lalu. Petugas dari dinas juga telah mengecek kerusakan bangunan di sekolah itu.

Purwo menuturkan kerusakan bangunan di sekolah tersebut tidak mungkin direnovasi atau diperbaiki. Menurut dia, kalau diperbaiki terlalu riskan karena kondisi tanah di lokasi tersebut memang labil dan bencana serupa bisa terjadi kapan saja.

“Kemungkinan akan kami pindah kegiatan belajar mengajar di SDN 02 Tugurejo ke sekolah yang lokasinya tidak jauh dari lokasi itu,” kata dia kepada Madiunpos.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/12/2016).

Ada dua sekolah yang siap menampung seluruh siswa di SDN 02 Tugurejo, yaitu SDN 03 Wates dan SDN 01 Caluk, keduanya berada di Kecamatan Slahung. Purwo menuturkan kebijakan pemindahan kegiatan belajar mengajar itu akan dilakukan pada semester genap tahun 2017.

Bagi siswa SDN 02 Tugurejo yang rumahnya berdekatan dengan SDN 03 Wates akan dialihkan ke sekolah itu, sedangkan bagi siswa yang rumahnya berdekatan dengan SDN 01 Caluk akan dialihkan ke sekolah itu.

Menurut Purwo, solusi tersebut dianggap paling rasional hingga menunggu pengusulan relokasi sekolah. Dia khawatir dengan kondisi bangunan sekolah itu yang bisa saja tiba-tiba roboh saat ada pergerakan tanah yang intensitasnya jauh lebih besar.

“Tentu siswa saat belajar pun waswas karena bangunan sekolah mereka nyaris roboh,” ujar dia.

Lebih lanjut, mengenai pengalihan kegiatan belajar mengajar di dua sekolah itu nantinya akan disosialisasikan kepada wali murid. Saat ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan pengelola sekolah mengenai solusi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya